|
KEBUMEN-Sejumlah daerah di pegunungan di Kebupaten Kebumen mulai mengalami krisis air bersih. Menurunnya debit mata air membuat warga kesulitan untuk mendapatkan air untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Salah satu desa yang mengalami kesulitan air ialah Desa Watulawang, Kecamatan Pejagoan. Menurut Sekretaris Desa Watulawang, Sawaun sekitar 90 % warga di desanya sudah mengalami kesulitan mendapatkan air bersih. Dari total 225 keluarga, warga yang mengalami krisis air mencapai 200 keluarga. "Kesulitan air ini sudah terjadi sejak sebulan terakhir," ujarnya, kemarin. Dia menambahkan, keluarga yang mengalami krisis air bersih tersebar di lima dusun. Yakni Dusun Krajan, Era, Pranji, Kebayeman, Dusun Dungkul. Krisis air terparah dialami warga RT 09 RW 02. Karena mata air sudah mengering, warga terpaksa mengambil air bersih hingga ke Desa Kajoran, Kecamatan Karanggayam menempuh jarak hingga satu kilometer. "Bulan Ramadan ini dirasakan cukup berat bagi warga, karena sampai sekarang masih belum ada bantuan air bersih dari Pemkab Kebumen," imbuhnya seraya mengaku pihaknya telah mengajukan usulan bantuan air, namun sampai saat ini belum ada realisasi. Dia menambahkan, karena letaknya di perbukitan Desa Watulawang menjadi langganan krisis air saat kamarau. Tahun lalu desanya hanya dikirim satu tangki per hari. Jumlah itu dinilai tidak mencukupi. "Kami berharap alokasi bantuan untuk desa kami ditambah," ujarnya seraya menyebutkan total warga di desanya mencapai 1.100 jiwa. Jiyo (30) salah satu warga Desa Watulawang mengaku, sampai saat ini warga mengandalkan mata air untuk kebutuhan sehari-hari seperti mencuci, mandi dan air minum. Namun karena air terbatas, dia harus rela antre cukup lama. Terkadang meski sudah antre, air sudah tidak mencukupi sehingga terpaksa menunggu. "Pada sore hari para laki-laki harus ngalah sampai mandi hingga larut malam," ujar Jiyo seraya kondisi mata air yang mulai mengecil tidak mencukupi kebutuhan warga. Kekeringan juga dialami sebagian warga Desa Peniron khususnya di Dusun Perkutukan. Sebanyak 33 keluarga RT 05 RW 06. Kepala Dusun Perkutukan Kasidi mengaku, warga selama ini mengandalkan ketersediaan air bersih dari Pamsimas. (J19-45) Post Date : 20 Juli 2012 |