Dada Ngotot PLTSa Dibangun Juli

Sumber:Pikiran Rakyat - 05 Juni 2007
Kategori:Sampah Luar Jakarta
BANDUNG, (PR).-Pemkot Bandung minta tim feasibility study (FS) Institut Teknologi Bandung (ITB), segera menyelesaikan kajian analisis mengenai dampak lingkungan (amdal). Dengan demikian, pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) di Gedebage bisa dimulai awal Juli 2007.

Demikian dikemukakan Wali Kota Bandung Dada Rosada, ketika ditemui usai pelantikan LPM Kel. Karasak, Jln. Moh. Toha, Bandung Senin (4/6). Saya ngotot PLTSa mau dimulai pembangunan Juli, minimal peletakan batu pertama. ITB sudah menyampaikan enggak mungkin dan minta waktu 2-3 bulan lagi, tapi tetap saya minta Juli, katanya.

Dada juga menargetkan tahun 2007 pembangunan PLTSa harus sudah dilakukan, bersamaan dengan Stadion Olah Raga (SOR) Gedebage. Yang paling penting, sekarang sedang melakukan penetapan lokasi dan rencana pembuatan jalan akses dari jalan tol. Tanah yang akan dibebaskan untuk jalan diperkirakan 4,5 hektare dengan ukuran 3 km x 15 m.

Akan tetapi, sampai saat ini, anggaran untuk pembebasan tanah belum dihitung. Dananya belum dihitung, tergantung nilai tanahnya. Mudah-mudahan sesuai dengan nilai jual objek pajak (NJOP). Tapi, demi kepentingan umum, pemerintah bisa minta keringanan, kata Dada.

Mengenai SOR Gedebage, wali kota menyebutkan, kendati FS-nya belum ada tapi sudah dipastikan akan segera dibangun. SOR tidak ada masalah. Dana sudah disiapkan dan sudah dapat izin dari Gubernur Jawa Barat. Kalau untuk PLTSa kan enak, kita tidak keluar biaya sama sekali dari APBD, semuanya ditanggung pengusaha, ujar Dada.

Jangan terburu-buru

Di lain pihak, pengamat pemerintahan daerah dari Lemlit Unpad Dede Mariana mengatakan, Pemkot Bandung sebaiknya tidak buru-buru dalam membangun PLTSa.

Hal itu diungkapkannya sebelum talkshow bertema Dampak dan Peluang Pascapenutupan Kawasan Prostitusi Saritem di Dapoer Swarga, Jln. Diponegoro Kota Bandung, Senin (4/6),

FS itu sebaiknya diujipublikkan dulu, sebelum PLTSa benar-benar dibangun. Pemkot jangan mendahulukan kepentingan investor, tapi warga Kota Bandung. Segala aspirasi mereka harus diserap dan didengar. Jangan hanya mau didengar dan diikuti saja, tuturnya.

Dede menegaskan, pembuatan amdal sebaiknya dilakukan secara serius dan efektif. Khususnya yang berhubungan dengan kajian sosial, katanya.

Amdal 10 minggu

Sementara itu, Ketua Tim FS PLTSa ITB Dr. Ir. Ari Darmawan Pasek yang dihubungi via telefon semalam mengatakan, analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) tidak mungkin selesai awal Juli.

Idealnya, amdal itu selesai dalam jangka waktu tiga bulan. Tetapi, kami usahakan dalam 10 minggu. Itu pun kalau lancar. Lagi pula, kami juga belum dikontrak oleh PT Bandung Raya Indah Lestari ( BRIL) untuk mengerjakan amdal, katanya.

Untuk kajian sosialnya, lanjut Ari, mereka akan memakai ahli dari ITB juga. Kecuali kalau memang dibutuhkan, kami akan memakai tenaga ahli dari Unpad atau Unpar.

Direktur PT BRIL Yoseph Sunaryo mengatakan, secara lisan sudah konfirmasi ke pihak ITB untuk mengontrak mereka sebagai tim amdal PLTSa.

Biar searah, kami akan tetap memakai ITB. Namun, memang baru secara lisan. Hitam di atas putihnya akan kami lakukan dalam minggu ini, kata Yoseph.

PT BRIL berharap peletakan batu pertama bisa dilakukan awal Juli. Dari sisi perizinan, saya yakin, Pemkot Bandung akan memberi kemudahan. Namun, dari amdal saya pikir semua tergantung pada tim ITB, ujarnya. (A-158/A-154)



Post Date : 05 Juni 2007