Cukup Isi Kencleng Rp 1.000,00, Bisa Ambil 6 Jeriken Air...

Sumber:Pikiran Rakyat - 03 Oktober 2006
Kategori:Air Minum
TOS saat Neng, cai di sumur Bbapa mah, tutur Memet (62), warga RW 08, Kelurahan Maleber, Kecamatan Andir, Kota Bandung. Karena itu, Memet merasa bersyukur bisa mendapatkan air bersih untuk keperluan rumah tangganya di kantor RW dengan memberikan uang sekadarnya ke dalam kaleng yang disediakan.

Alhamdulillah di pos RW ayeuna aya antrean cai nu kieu. Warga cukup mengisi uang Rp 1.000,00 ke kaleng kencleng yang tersedia, sudah bisa mengambil air bersih sebanyak enam jeriken, kata Memet.

Memet antre bersama sejumlah warga lainnya yang juga kesulitan memperoleh air bersih. Kejadian seperti itu memang baru mereka alami tahun ini. Karena musim kemarau yang berkepanjangan, air di sumur mereka masing-masing pun mulai mengering.

Lumayan, untuk minum mah cukup. Tapi kalau untuk mandi, sekarang jadi pikir-pikir lagi neng. Lebar pisan. Paling oge satu ember kecil untuk satu kali mandi dalam sehari, ucap Memet lagi.

Hal yang sama juga dilontarkan Ipin (31). Ia yang saat itu terlihat mengantre air bersama Memet, mengeluhkan hal yang sama. Kekurangan air tampaknya bukan menjadi masalah bagi warga di daerah itu saja, tapi juga dialami oleh hampir sebagian besar warga di Kecamatan Andir.

Sebelumnya, untuk keperluan air bersih keluarga, kami harus membeli air Rp 500,00 sampai dengan Rp 1.000,00 untuk satu jeriken air. Tetapi kalau di sini, Bapak RW enggak nentuin harga. Pokoknya setelah mengambil air, isi kaleng kencleng untuk membantu Pak RW membayar listrik di akhir bulan, ujar Ipin pula.

Opat (56), petugas keamanan RW 08 yang ikut menjaga mengamankan antrean warga, mengatakan, antrean air paling ramai terjadi pada pagi dan sore hari. Dan, warga yang mengambil air di sini tidak hanya dari RW 08, tapi juga warga RW lain seperti RW 03 dan RW 04, ucapnya.

Antrean warga itu terjadi sejak sebulan yang lalu, saat sumur-sumur milik warga mulai kekeringan. Antrean air tersebut mulai terjadi pada saat mesin pompa air dihidupkan pada pukul 8.00 WIB sampai dengan pukul 11.30 WIB. Setelah itu, mesin pun diistirahatkan sampai dengan pukul 13.00 WIB.

Antrean buka lagi pukul 13.00 WIB sampai 17.30 WIB terus tutup sampai selesai tarawihan. Pukul 20.00 WIB buka lagi sampai 22.30, ungkapnya. (Feby Syarifah/ PR)

Post Date : 03 Oktober 2006