Cuci Tanganmu Dulu

Sumber:Tabloid Rumah - 25 November 2008
Kategori:Sanitasi

Kegiatan mencuci tangan tampaknya sepele.Tetapi jika rutin dilakukan, ia membawa dampak positif yang cukup besar bagi kesehatan.

"Sebelum kita makan, dik, cuci tanganmu dulu... Menjaga kebersihan, dik, untuk kesehatanmu..."

Sepenggal lirik lagu yang diajarkan Bu Guru di TK dulu menyingung soal pentingnya mencuci tangan sebelum makan. Tangan, sebagai bagian tubuh yang boleh dibilang paling aktif bergerak, sayangnya juga merupakan bagian tubuh yang banyak mengandung kuman. Kedua belah telapak tangan yang menulis, menggenggam sapu, memegang lap, membawa belanjaan, juga telapak tangan yang sama yang digunakan saat menyisir rambut, menggaruk telinga, dan menyendokkan makanan ke mulut. Sepanjang hari begitu beragam benda yang kita pegang. Tak heran banyak pula kuman yang mampir ke tangan Bahkan kontak tangan kita dengan orang lain juga dapat mentransfer bakteri dan virus

Menurut sebuah penelitian di University of Colorado, AS, rata-rata pada tangan manusia terdapat 150 jenis bakteri. Dan di masing-masing tangan saja, jenis bakterinya berbeda. Hanya sekitar 17 persen dari semua jumlah jenis bakteri yang sama. Ini karena masing-masing tidak selalu memegang benda yang sama setiap harinya. Tak perlu panik, karena sebagian besar bakteri ini umumnya merupakan bakteri yang tidak berbahaya.

Namun, dari sebagian kecil bakteri ini, di antaranya adalah bakteri dan virus pembawa penyakit. Penyakit yang ditularkan lewat tangan antara lain flu, demam, dan beberapa penyakit pencernaan seperti diare dan muntaber.

Mencuci tangan adalah cara yang paling mudah dan efektif untuk mengurangi risiko dari terkena berbagai penyakit di atas. Dengan mencuci tangan yang benar, kuman penyakit yang ada di tangan akan berkurang. Dengan begitu, berkurang juga kuman yang akan masuk ke tubuh lewat mulut, hidung, dan mata kita. Selain itu, dengan tangan yang relatif bebas dari kuman, kita tidak akan menyebarkan kuman ke mana-mana, ke orang lain atau benda-benda yang akan kita pegang.

Kapan Cuci Tangan?

Sesering apapun kita mencuci tangan, pasti masih ada kuman yang tertinggal. Kita tidak mungkin mengenyahkan seluruh populasi kuman di tangan. Apalagi, sebetulnya beberapa jenis bakteri justru menguntungkan manusia, antara lain memerangi bakteri jahat. Tetapi ada saat-saat yang dianggap kritis atau penting, karena benda yang baru saja dipegang mengandung banyak kuman penyakit atau benda yang akan dipegang harus bersih dari kuman. Beberapa di antaranya, adalah:

 sebelum makan

 sebelum dan sesudah menyiapkan makanan atau memasak

 sebelum dan sesudah merawat orang sakit

 setelah menggunakan toilet

 setelah membuang sampah

 setelah batuk atau bersin di tangan

 setelah memegang hewan

 setelah memegang uang

Sebenarnya, benda-benda yang kita pakai setiap hari pun mengandung kuman. Bahkan, ternyata ada lebih banyak kuman di dapur dibandingkan di kamar mandi. Salah satu penyebabnya antara lain karena area kamar mandi lebih sering dibersihkan dengan disinfektan. Beberapa benda yang diteliti paling banyak mengandung kuman adalah spons pencuci piring, talenan, meja dapur, dan bak cuci piring. Semuanya ini ada di dapur dan seringkali lembap-kondisi ideal untuk berbiaknya bakteri. Setelah itu, benda berikut yang juga banyak menyimpan kuman adalah pegangan pintu, karena di sinilah tempat transit kuman di satu orang ke orang lainnya.

Pakai Sabun

Mencuci tangan yang baik dan benar cukup menggunakan air dan sabun. Penggunaan sabun khusus antibakteri memang lebih ampuh membunuh kuman, tetapi kadang ada juga efek sampingnya. Sabun antibakteri akan membuat bakteri tertentu lebih resisten terhadap bahanbahan tersebut dan menjadikannya bertambah sulit dibasmi.

Dalam keadaan tidak ada air dan sabun, gel beralkohol (hand sanitizer) cukup ampuh digunakan sebagai alternatif. Bahkan, alkohol sebenarnya mampu melenyapkan lebih banyak bakteri dibandingkan sabun dan air. Banyak produk gel yang tidak menyertakan alkohol. Pastikan kandungan alkoholnya minimal 60 persen agar gel dapat efektif membunuh bakteri. Jika kondisi tangan jelas-jelas terlihat kotor, gel ini tidak cukup digunakan sebagai alat cuci tangan. Usahakan ada air bersih dan sabun yang melunturkan kotoran di tangan.

Mengingat hampir semua benda di rumah mengandung kuman, kita tidak dapat menjamin

sepenuhnya tidak ada kuman yang masuk ke tubuh. Selain mencuci tangan, menjaga kondisi badan agar selalu fit tentu tak kalah penting sebagai upaya pencegahan.

Yang Baik Dan Benar

Mencuci Tangan merupakan ritual yang sudah sangat biasa dilakukan. Tetapi apakah cara cuci Tangan kita sudah benar? Berikut tahapannya.

1. Basahi Tangan dengan air yang mengalir.

2. Tambahkan sabun cair atau sabun batang dan gosok sampai berbusa.

3. Gosok-gosok Tangan sampai merata, mulai dari dari telapak tangan, punggung tangan, sampai ke sela-sela jari dan kuku. Lakukan setidaknya selama 15 detik.

4. Bilas busa dari tangan sampai bersih dengan air mengalir.

5. Matikan keran. Sedapat mungkin lakukan tidak dengan tangan yang sudah bersih. Siku dapat membantu jika keran tersebut memiliki tuas yang digeser atau ditekan.

6. Lap Langan dengan tisu atau handuk kering yang bersih.

Biasakan Sejak Kecil

Mencuci tangan berdampak positif bagi kesehatan. Sebab itu, anak-anak harus diajarkan kebiasaan baik ini sejak dini. Karena tanpa mengetahui motif di baliknya, menumbuhkan kesadaran mencuci tangan untuk anak bukan perkara mudah. Ada beberapa tip yang dapat

dilakukan, antara lain:

 Beri contoh dengan tindakan. Jika kita rajin mencuci tangan, si kecil pun akan meniru. Sediakan fasilitas berupa pijakan atau kursi kecil (dingklik) agar anak mudah mencapai wastafel.

 Tempelkan.pengingat cuci tangan di sana-sini, termasuk tabel yang bisa diisi ketika Si buah hati selesai mencuci tangannya.

 Ajak anak mencuci tangan sambil mendendangkan lagu pendek favoritnya. Ini untuk mengajarkan kepada anak berapa lama ia harus mencuci tangannya.

 

Sink Harus Bersih

Bak cuci merupakan tempat mencuci gelas, piring, sampai alat masak. Bahkan tangan kita pun sering dicuci di sini. Sebagai tempat mencuci, . justru di sinilah banyak bersarang kuman akibat lembapnya kondisi di sekitar sink. Apalagi bagian lubang saluran airnya. Di sinilah bermuara berbagai sisa makanan sebelum akhirnya dibawa air ke pipa saluran pembuangan. Wastafel pun setali tiga uang. Berbagai rontokan rambut dan sisa sabun yang menempel pada lubang drainasenya merupakan media yang subur bagi tumbuhnya bakteri.

Membersihkan bak cuci dan wastafel tidak sulit, yang sulit adalah menjaga rutinitas untuk membersihkannya. Berikut beberapa tip agar sink selalu mengkeling.

1. Usahakan sink selalu dalam keadaan kering. Tetesan air, sabun, atau pasta gigi selalu meninggalkan bercak, baik di sink stainless steel atau keramik. Segera lap permukaan sink setelah digunakan. •

2. Setelah digunakan untuk mencuci peralatan berminyak, siram permukaan sink dengan air panas agar lemak tidak lagi menempel dan larut ke saluran pembuangan.

3. Jika lubang drainase tersumbat, tuangkan segenggam baking soda dan siramkan air panas ke dalam lubang tersebut, Kotoran yang menempel akan larut, bau pun akan lenyap.

4. Pemakaian cuka atau perasan air jeruk limau yang asam juga dapat meluruhkan kotoran yang menempel pada pipa pembuangan.

5. Untuk membersihkan permukaan sink dengan bahan kimia yang keras, lakukan di sudut yang tersembunyi terlebih dahulu. Lihat apakah bahan tersebut menyebabkan perubahan warna atai tidak pada sink. Fransisca Wungu Prasasti



Post Date : 25 November 2008