|
YOGYAKARTA - Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Itulah semboyan yang sering sekali dipakai untuk mengukur kesehatan pada tubuh manusia. Kesehatan adalah kebutuhan setiap manusia. Tubuh normal tentunya memiliki daya tahan yang baik karena menghasilkan imun untuk menghindari bakteri yang tidak cocok. ’’Ada tiga faktor yang memengaruhi kesehatan tubuh manusia, hospes (manusia), agent (bakteri), dan environment (lingkungan). Kesehatan tercipta ketika tiga faktor tersebut seimbang. Seandainya salah satu tidak lengkap atau mengalami kerusakan maka tubuh manusia akan mengalami sakit,’’ papar Kepala Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (FK UMY) dokter Inayati Habib MKes saat diskusi memperingati ’’Global Washing Day’’ di kampus terpadu, Jalan Lingkar Barat, Bantul, kemarin. Tidak Apriori ’’Seseorang yang kesehariannya selalu beraktivitas perlu mengetahui kondisi lingkungannya apakah berpotensi mengandung kuman atau tidak, memahami media mana saja kuman tersebut dapat ditularkan, dan selalu menjaga kebersihan atau higienis, jangan terlalu berlebihanlah,’’ jelas dia dalam diskusi yang bertemakan ’’Kesehatan Tubuh, Dimulai dari Tangan Higienis’’ itu. Pasalnya, di dalam tubuh terdapat bakteri jahat, normal atau flora normal dan higienis. Bakteri normal dan higienis sangat bagus tetap ada di tubuh karena akan menyeimbangkan antara yang jahat dan higienis. Dia mengungkapkan pentingnya flora normal bagi tubuh sehingga penggunaan sabun sebaiknya juga tidak berlebihan. Misalnya, ketika menggunakan sabun untuk menjaga kebersihan vagina, dari sisi kesehatan memang bagus untuk mematikan bakteri jahat yang masuk ke organ dalam. ’’Tapi janganlah terlalu sering membersihkan vagina dengan sabun karena dapat mematikan flora normalnya. Vagina perlu kelembaban yang dihasilkan oleh flora itu,’’ tandasnya. (D19-70) Post Date : 18 Oktober 2008 |