Cuci Tangan Pakai Sabun Jadi Budaya

Sumber:Media Indonesia - 16 Oktober 2010
Kategori:Sanitasi

MENCUCI tangan menggunakan sabun harus menjadi budaya. Sebab, cara sederhana tersebut terbukti secara ilmiah mampu mencegah penyebaran berbagai penyakit menular dan mengurangi risiko kematian.

‘’Mencuci tangan pakai sabun sepertinya sesuatu yang sepele, tapi dampak bagi kesehatan manusia sangat luar biasa. Makanya, sejak tiga tahun terakhir, kami gencar menyosialisasikan hal ini agar derajat kesehatan Indonesia semakin baik,’’ ujar Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama di Bandung, Jawa Barat, kemarin.

Ia menjelaskan, hingga sekarang kesadaran cuci tangan pakai sabun (CTPS) di masyarakat memang masih jauh dari harapan.

Survei oleh Health Service Program (2006) menunjukkan, sabun sudah tersedia di hampir setiap rumah tangga Indonesia.

Namun, baru 5% yang benarbenar menggunakan sabun untuk mencuci tangan.

Dari semua responden, hanya 12% yang mencuci tangan setelah buang air besar, 9% setelah membersihkan kotoran bayi, 14% sebelum makan, 7% sebelum memberi makan bayi, dan 6% sebelum memasak.

Bila tangan tidak bersih, katanya, masyarakat mudah terserang penyakit yang berasal dari kuman seperti diare, kolera, ISPA, cacingan, fl u, dan hepatitis A.

Bahkan, hasil riset kesehatan dasar pada 2007 menyatakan penyebab terbesar meninggalnya balita dan anak di Indonesia adalah diare dan ISPA, yakni sekitar 100 ribu jiwa per tahun.

Berkaca dari fakta-fakta itu, Tjandra menjamin, kampanye CTPS tidak dilakukan hanya saat peringatan tahunan. Program tersebut harus menjadi budaya di sekolah dan keluarga, baik masyarakat perkotaan maupun perdesaan. ‘’Mulai tahun depan, implementasi program CTPS akan diperluas.

Dimulai dari survei ke sekolahsekolah terkait ketersediaan fasilitas CTPS. Sebab budaya CTPS tidak akan berhasil tanpa partisipasi pihak sekolah.’’ Peringatan Hari CTPS 2010 dipusatkan di Kota Bandung, kemarin. Sebanyak 3.000 anak SD dilibatkan dalam sosialisasi CTPS. Selain itu, lebih dari 10 ribu anak yang tersebar 14 kota juga menggelar acara serupa.

‘’Ini adalah kali ketiga kami menggelar peringatan HCTPS dan tahun ini jumlah pemda yang mau berpartisipasi semakin banyak ketimbang tahun lalu. Sekarang pun, penggerak PKK dan sekolah juga dilibatkan dalam sosialisasi,’’ jelasnya. (AX/OL/PO/N-1)



Post Date : 16 Oktober 2010