|
LAPORAN Bank Dunia 2008 menyebutkan Indonesia kehilangan sekitar US$6 miliar setiap tahunnya akibat sanitasi yang buruk. Dana yang setara dengan 2,3% dari produk domestik bruto (GDP) itu terbuang percuma untuk ongkos berobat, memperoleh air bersih, dan kehilangan penghasilan karena tidak masuk kerja akibat sakit. Memperbaiki sanitasi ternyata merupakan solusi terbaik. Namun selain itu, kebiasaan sederhana berupa mencuci tangan dengan sabun juga terbukti banyak membantu. "Sebagai anggota tubuh yang paling banyak bersentuhan dengan benda-benda di sekitar kita, tangan menjadi perantara penularan berbagai penyakit," ujar praktisi kesehatan, dr Handrawan Nadesul dalam diskusi mengenai pentingnya cuci tangan pakai sabun yang digelar di Jakarta beberapa waktu lalu. Menurut Handrawan, tangan merupakan anggota tubuh yang paling banyak bersentuhan dengan banyak benda di sekitar. Akibatnya, tangan dengan mudah menjadi perantara penularan penyakit golongan waterborne disease (menular lewat air) maupun foodborne disease (menular lewat makanan). Penyakit tersebut antara lain, diare, tifus, kolera, disentri, hepatitis A, leptospirosis, polio, dan cacingan. Waterborne disease muncul karena buruknya sanitasi yang menyebabkan air tercemar oleh tinja yang mengandung kuman penyakit-penyakit tersebut. Saat tangan kontak dengan air kotor, kuman pun berpindah ke tangan. Ketika tangan digunakan untuk makan atau memberikan makanan pada orang lain, misalnya menyuapi anak, kuman pun menginfeksi saluran pencernaan. Sementara itu, foodborne disease terjadi akibat konsumsi makanan yang basi atau yang sudah dihinggapi lalat, kecoa, lipas, semut, dan tercemar kuman dari tangan yang kotor. Angka kejadian penyakit waterborne disease dan foodborne disease di Indonesia tergolong tinggi. Diare, misalnya, menurut data Subdirektorat Diare Departemen Kesehatan RI, saat ini angka kejadiannya mencapai 300/1.000 penduduk. "Sekitar dua pertiga penduduk Indonesia terinfeksi cacingan," imbuh Handrawan. Salah satu cara paling mudah mencegah penyakit-penyakit itu adalah dengan membiasakan diri mencuci tangan memakai sabun dengan benar. Menurut sebuah penelitian (Lorna Fewtrell et al), mencuci tangan dengan sabun mampu mengurangi kematian akibat diare hingga 44%. Angka tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan cara lain seperti intervensi pada titik-titik penggunaan air (39%), sanitasi (32%), edukasi (28%), penyediaan air (25%), dan intervensi pada sumber air (11%). Pada kesempatan yang sama, Senior Brand Manager Lifebuoy Soap PT Unilever Indonesia Lusi Wilyastuti Suwito mengungkapkan untuk lebih menyosialisasikan pentingnya cuci tangan menggunakan sabun, 15 Oktober dicanangkan sebagai Global Hand Washing Day atau Hari Cuci Tangan Sedunia. (Nik/S-6) Mencuci tangan yang benar: 1. Basahi tangan dengan air dan sabun antiseptik, gosok-gosok kedua permukaan telapak tangan. Kapan wajib mencuci tangan? 1. Sebelum makan. Post Date : 08 Oktober 2008 |