Cuci Tangan Bareng-bareng

Sumber:Koran Sindo - 27 Oktober 2008
Kategori:Sanitasi

SURABAYA (SINDO) – Ratusan siswa SD se-kecamatan Wonokromo Surabaya kemarin tumplek blek di Taman Bungkul, Surabaya. Mereka mengikuti rangkaian acara peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPSS), yang jatuh pada 15 Oktober lalu.

Mereka mengikuti gerakan cuci tangan pakai sabun yang dihelat Environmental Service Program United State Agency for International Development (ESPUSAID). Bersama Ketua Tim Penggerak PKK Kota Surabaya Dyah Katarina dan Konsul Jendral Amerika Serikat Caryn R McClelland, anakanak mempraktikkan cara mencuci tangan dengan benar, agar kuman benar-benar hilang.

Sebelum bersama-sama cuci tangan, sembilan siswa SD di kawasan Wonokromo itu melakukan long march dari depan Masjid Al Falah menyusuri jalan Raya Darmo menuju Taman Bungkul. Sambil berjalan kaki,mereka membentangkan sejumlah poster tentang imbauan kepada masyarakat tentang pentingya mencuci tangan pakai sabun. Melihat antusiasme anakanak, Dyah dan Caryn menyatakan kekagumannya.

“Ini kebiasaan kecil,namun dampaknya sangat luar biasa untuk kesehatan. Saya harap mereka yang mengikuti kampanye ini jadi penggerak masyarakat yang lain untuk membiasakan diri mencuci tangan dengan sabun,” kata Dyah. Aksi tersebut juga menandai satu tahun gerakan cuci tangan pakai sabun yang dicanangkan ESP.Tahun lalu, gerakan itu disambut baik oleh Gubernur Jatim Imam Utomo. Kampanye nasional cuci tangan pakai sabun itu digelar ESP bersama Imam Konsul Jendral AS Claire Pierangelo pada 6 Mei.

”Saat itu secara serentak, 1.000 orang yang terdiri atas siswa dari delapan SD di kawasan Wonokromo dan orangtua mereka menunjukkan bagaimana cara tepat mencuci tangan dengan sabun,” ujar Meytha Nurani Health Communications Spesialist ESPUSAID. Meytha menambahkan, gerakan ini penting untuk menjaga kesehatan keluarga Indonesia. Meski sepele, cuci tangan pakai sabun mampu menekan angka serangan diare, khususnya bagi anakanak di bawah lima tahun yang di Jatim mencapai 15 %.

Kegiatan ini juga terbukti bisa menurunkan insiden diare hingga 50%. Ini dikuatkan dengan data World Health Organization (WHO), yang menyebutkan diare jadi pembunuh balita nomor satu di dunia. Sementara di Indonesia, diare jadi pembunuh kedua setelah infeksi saluran pernafasan atas (ISPA).

“Jari tangan adalah mata rantai utama penularannya selain dari makanan,debu,dan air,”katanya.Karena itu,kepada peserta kampanye ia menekankan betul akan cuci tangan dan menjadi kebiasaan. (emi harris)



Post Date : 27 Oktober 2008