|
Salah satu tantangan utama yang seringkali dihadapi oleh program-program pengembangan wilayah perdesaan antara lain mengatasi masalah kemiskinan, menjamin ketersedian pangan dan keberlanjutan lingkungan hidup dengan menggunakan cara-cara yang terintegrasi. Dibutuhkan suatu partisipasi aktif dari masyarakat perdesaan dalam menlaksanaan proses komunikasi dalam mengatasi permasalahan degradasi lahan, mengurangi tingkat penggundulan hutan dan mensosialisasikan pengelolaan sumber daya air yang layak serta melestarikan keanekaragaman hayati. Selama bertahun-tahun lamanya, metode komunikasi telah melakukan berbagai inisiatif untuk mendukung pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan, terutama yang fokus pada pelaksanaan diseminasi dan adopsi hal-hal teknis. Akan tetapi usaha-usaha ini seringkali hanya menghasilkan dampak yang tidak terlalu besar. Makalah ini berusaha menjelaskan dengan menggunakan berbagai macam cerita dan contoh-contoh di lapangan serta pengalaman banyak orang dan proyek-proyek dari seluruh dunia yang mengaplikasikan metode dan pendekatan komunikasi untuk mengatasi masalah pengelolaan sumber daya alam. Di dalam makalah ini diperlihatkan bahwa metode communication for development (komunikasi pembangunan) dapat menawarkan berbagai macam alternatif dalam membantu pelaksanaan proses diseminasi dan adopsi masalah pengelolaan sumber daya alam. Pendekatan partisipatoris yang terdapat dalam metode communication for development dapat memfasilitasi dialog dan pertukaran informasi serta pengetahuan mengenai masalah pengelolaan sumber daya alam, meningkatkan pengetahuan dasar masyarakat (baik yang bersifat pengetahuan lokal maupun modern), mensosialisasikan praktek-praktek pertanian yang dapat diterapkan dengan lingkungan setempat, dan mengembangkan akan masalah pengelolaan sumber daya alam pada para pengambilan keputusan, pihak-pihak yang berwenang, serta para penyedia jasa. Melalui makalah ini pembaca dapat mengetahui bahwa agar suatu program pengelolaan sumber daya alam dapat berjalan dengan baik maka dibutuhkan suatu strategi komunikasi yang terencana. Agar input suatu program komunikasi dapat dikonstruksikan dengan baik maka pertama-tama harus mengetahui terlebih dahulu fungsi utama dari komunikasi. Dalam masalah pengelolaan sumber daya alam dipakai tiga fungsi utama, yaitu:1.Membuat suatu kebijakan diketahui dan relevan2.Komunikasi untuk pertukaran pengetahuan3.Komunikasi partisipatoris Setelah mengetahui ketiga fungsi utama komunikasi tersebut kemudian pembaca juga akan ditunjukkan bagaimana cara menyesuaikan fungsi-fungsi komunikasi tersebut di atas dengan pendekatan-pendekatan yang dapat dilakukan serta tools yang dapat digunakan seusai dengan fungsi komunikasi tersebut. Post Date : 17 Februari 2007 |