Citarum Meluap, Ribuan Rumah Terendam

Sumber:Koran Tempo - 22 Januari 2007
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
BANDUNG -- Ribuan rumah warga di empat kecamatan di kawasan Bandung selatan terendam banjir. Banjir luapan Sungai Citarum itu juga memaksa ribuan warga mengungsi ke kantor pemerintah, masjid, dan tempat-tempat kosong lainnya.

Mereka berasal dari Desa Bojongsoang, Kampung Cibeber, Kecamatan Bojongsoang; Desa Rancatunggu, Kecamatan Pameungpeuk; Desa Dayeuhkolot, Citeureup, Pasawahan, dan Cangkuang Wetan, Kecamatan Dayeuhkolot; serta Kelurahan Andir dan Baleendah, Kecamatan Baleendah.

Menurut Suhendra, petugas kantor Kecamatan Dayeuhkolot, banjir ini terjadi setelah hujan deras sejak Selasa sore lalu. Di Kecamatan Dayeuhkolot, kata Suhendra, hampir 1.200 unit rumah terendam dengan ketinggian air 80-200 sentimeter. Sekitar 1.000 rumah lainnya berada di beberapa kecamatan tadi.

Selain rumah warga, fasilitas umum ikut terendam. Sebanyak tiga masjid di Pasawahan serta gedung sekolah dasar dan madrasah tak bisa digunakan karena tergenang air. "Sekolah diliburkan. Dari tiga kali banjir sejak awal tahun, ini yang paling buruk," katanya.

Dari pantauan Tempo di Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, kemarin, air masih terlihat menggenang dengan ketinggian 50-100 sentimeter.

Sebagian warga terlihat mengemasi barang mereka untuk pergi mencari lokasi yang aman dari banjir. Warga menggunakan perahu karet untuk keluar-masuk kawasan itu.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Nana Priatna mengatakan pemerintah sebenarnya sudah mengeruk Sungai Citarum hampir 20 kilometer, dari daerah Nanjung sampai Dayeuhkolot.

Nana mengakui proyek ini belum selesai seluruhnya. Jika selesai, debit air Sungai Citarum yang mudah meluap ke rumah warga bisa dicegah. "Paling tidak banjir bisa cepat surut," katanya. ahmad fikri | rana akbari | aditya herlambang



Post Date : 22 Februari 2007