Cirebon Terancam Krisis Air Bersih

Sumber:Koran Sindo - 22 September 2011
Kategori:Air Minum

CIREBON – Masyarakat yang tinggal di wilayah Cirebon terancam mengalami krisis air karena berkurangnya debit air di kawasan Gunung Ciremai.

Ketua Yayasan Buruh dan Lingkungan Hidup (YBLH) Provinsi Jawa Barat Yoyon Suharyono menyebutkan, ratusan sumber mata air yang berada di kawasan Gunung Ciremai saat ini kondisinya terus menipis. Hingga 2011, sumber mata air di kawasan itu hanya tersisa 52 dari ribuan sumber mata air yang aktif. Bahkan, hanya dua sumber mata air yang menopang sektor penting di wilayah Cirebon.

“Mata air Cipaniis di Desa Paniis,Kecamatan Pasawahan, dan Telaga Remis di Desa Kaduela, keduanya di Kabupaten Kuningan. Cipaniis sumber mata air untuk pengairan dan PDAM, khususnya di Kota Cirebon. Sementara Telaga Remis sumber air untuk Pertamina maupun Indocement,” ungkapnya. Menurut dia, saat ini kedua mata air tersebut mengalami penyusutan dua meter kubik per detik.Kemungkinan 20 tahun lagi warga Cirebon tidak bisa menikmati air bersih. Berkurangnya sumber mata air disebabkan penggundulan hutan dan maraknya galian C di kawasan konservasi.

Pihaknya mempertanyakan komitmen pemda dalam mengatasi ancaman krisis air bersih di masa mendatang. Di sisi lain, dia mengingatkan para pengguna air yang dikatakannya harus bertanggung jawab, seperti developer perumahan, perkantoran, perhotelan, hingga kalangan industri besar. “Jangan boros pakai air dan buatlah sumur-sumur resapan. Tanam pohon yang bisa menjaga ketersediaan air seperti beringin maupun gayam,” tegasnya.

Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Kabupaten Cirebon Iwan Rizki mengatakan, sejak 2009 telah melakukan upaya penyelamatan mata air. Upaya itu dilakukan di antaranya melalui penanaman bibit pohon. “Tahun ini kami menyiapkan 2.400 batang yang segera ditanam di lima titik mata air.Lokasinya di Desa Wangkelang, Kecamatan Lemahabang, dan Desa Waled Asem serta Waled Desa, di Kecamatan Waled,” tuturnya.

Dia menambahkan, lokasi paling kritis di Desa Asem dan Sindanglaut, Kecamatan Lemahabang. Sejauh ini, lokasi lain yang belum ter-covermasih dalam inventarisasi untuk kebutuhan bibit tanaman. Di Kabupaten Cirebon sendiri, lanjutnya, tercatat 40 titik mata air. erika lia



Post Date : 22 September 2011