Cirebon Mulai Krisis Air Bersih

Sumber:Koran Sindo - 10 Agustus 2009
Kategori:Air Minum

CIREBON (SI) – Krisis air bersih mulai melanda sebagian daerah di Kota Cirebon pada musim kemarau ini.Pasokan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Cirebon mulai tersendat.

Sejumlah pelanggan PDAM di Kota Cirebon seperti di Kecamatan Kejaksan dan Harjamukti mengeluhkan minimnya pasokan air bersih dari PDAM setempat sejak dua pekan terakhir. Bahkan, terkadang air bersih PDAM tidak mengalir sama sekali terutama pada siang hari.Dalam sehari semalam, warga hanya mendapat pasokan air sekitar 4 jam di malam hari.

“Kalau kami tidak segera mengisi bak dan tempat air hingga penuh,seharian tidak akan mendapat air bersih,” ujar Ivansyah, 45, warga Cangkring,Kelurahan/ Kecamatan Kejaksan,Kota Cirebon. Sementara itu, di Perumnas Kecamatan Harjamukti, tidak sedikit warga yang terpaksa membeli air bersih dari pedagang keliling. Suplai air bersih PDAM di sana pun hanya diterima malam hari. “Kalau air nggak ngocor, terpaksa kami membeli dari pedagang keliling Rp2.000 per jeriken,” kata Ihsan,34,warga Perumnas Kota Cirebon.

Dalam rapat antara Komisi B DPRD Kota Cirebon dan PDAM pekan lalu,sempat dibahas berbagai upaya solusi dan penanggulangan krisis air bersih. Anggota Komis B DPRD Kota Cirebon Iko Pekasa mengungkapkan, untuk daerah yang mengalami krisis air, PDAM akan menyediakan empat tangki air per hari. Namun, Direktur Umum PDAM Sofyan Satari mengaku justru belum menerima laporan dan keluhan warga soal krisis air bersih. Meski begitu, PDAM sudah meminta penambahan debit air ke Kabupaten Kuningan sebanyak 170 liter per detik. “Mudah-mudahan disetujui Bupati Kuningan. Sebenarnya kami ingin tambahan 300 liter per detik,”sebutnya.

Indramayu

Sementara itu, empat kecamatan di Kabupaten Indramayu juga rawan krisis air bersih.Keempat kecamatan itu adalah Krangkeng, Cantigi, Arahan, dan Losarang. Untuk mengantisipasinya, PDAM Tirta Darma Ayu telah menyiapkan ribuan liter air bersih. Sumber air baku yang menjadi andalan pasokan pengadaan air di 7 cabang PDAM yakni Indramayu, Sindang, Lohbener, Jatibarang, Juntinyuat, Kandanghaur dan Kertasemaya, masih terbilang aman,termasuk di 4 Unit PDAM di Anjatan, Gabuswetan, Losarang, dan Bangodua.

Dampak El Nino


Kepala Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan (BKPP) Cirebon Ano Sutrisno meminta para kepala daerah di Wilayah III Cirebon mengantisipasi dampak El Nino terutama di sektor pertanian. Dia khawatir El Nino akan membuat sejumlah lahan pesawahan kekeringan karena musim kemarau terjadi lebih panjang.

Ini sesuai prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Kemarau terjadi pada Agustus-November 2009 sehingga musim hujan diperkirakan baru mulai Desember 2009. “Saya sudah kirim surat ke Pemkab Cirebon, Kota Cirebon, Pemkab Kuningan, Pemkab Majalengka, dan Pemkab Indramayu agar mengantisipasi dampak El Nino. Ini penting mengingat sejumlah wilayah merupakan lumbung padi di Jawa Barat dan Nasional,” katanya.

Dia menyatakan, hingga awal Agustus ini, pasokan air dari Bendung Rentang Majalengka masih normal.Belumadakebijakangilirair. Di tempat terpisah,Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu Takmid Sarbini meminta petani mempercepat masa tanam gadu pada September mendatang untuk menghindari puso. “Kami kerahkan para penyuluh pertanian untuk memberi informasi kepada petani tentang fenomena alam yang kemungkinan terjadi,” katanya.

Di Kabupaten Indramayu, wilayah yang cukup parah diserang kekeringan adalah Kecamatan Kandanghaur. Sekitar 670 hektare tanaman padi di Kecamatan Kandanghaur terancam gagal panen akibat seretnya pasokan air irigasi dari Perum Jasa Tirta (PJT) II yang menjadi sumber pengairan utama. (tantan sulthon/tomi indra)



Post Date : 10 Agustus 2009