|
SUMEDANG, (PR).- Hujan lebat yang mengguyur wilayah Kec. Cimanggung, Kab. Sumedang dan sekitarnya, Sabtu (14/3) sore hingga malam, telah mengakibatkan ratusan rumah warga di Desa Cihanjuang dan Sukadana, Cimanggung, kembali dilanda banjir. Hal ini diakibatkan meluapnya Sungai Cimande. Camat Cimanggung Tono Sumartono, Minggu (15/3) menjelaskan, jumlah yang tergenang banjir kali ini mencapai 352 rumah. "Di Desa Cihanjuang ada 174 rumah dan di Desa Sukadana ada 178 rumah dengan ketinggian genangan antara puluhan centimeter hingga dua meter," ujarnya. Ia menyatakan, banjir tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Namun, sejumlah kepala keluarga di antaranya hingga Minggu sore, terpaksa masih ada yang harus mengungsi di rumah saudara dan tetangganya. Selain itu, sejumlah perabotan rumah tangga dan barang elektronik milik warga di dua desa itu banyak yang rusak, tetapi ia menyatakan sejauh ini belum menghitung angka kerugian materi akibat banjir tersebut. Selain menggenangi ratusan rumah penduduk, menurut Tono dan beberapa warganya, banjir Sabtu malam itu, sempat melanda dan menggenangi Pondok Pesantren (Pontren) Al-Musri di Dusun Bunter, dan pabrik tempe di Desa Cihanjuang. Pengurus Pontren Al-Musri Cecep, kemarin menjelaskan, air Sungai Cimande mulai meluap dan menggenangi rumah berikut pontren di desanya itu, sejak Magrib. Sementara itu, untuk menanggulangi banjir tersebut di kedua desa sejak Minggu pagi sudah didirikan Posko kesehatan. "Waktu banjir banyak penduduk yang berenang di air keruh dan kotor, sehingga mereka terserang gatal-gatal dan diare," kata Kepala Puskesmas Cimanggung Dede Suarna. Untuk menyelamatkan warga, Tim SAR Kab. Sumedang langsung menuju lokasi banjir, yang dilengkapi dua unit perahu karet dibantu sejumlah penduduk. Mereka berhasil menyelamatkan seorang wanita hamil, sejumlah orang tua jompo dan anak-anak yang terjebak genangan banjir. Harus dikeruk Menurut Camat Cimanggung Tono Sumartono, untuk mencegah banjir langganan yang biasa melanda pemukiman warga di kedua desa itu dan beberapa desa lain di sekitarnya, caranya harus dilakukan pengerukan terhadap Sungai Cimande. Pengerukan tersebut menurut mereka tidak cukup hanya di wilayah Cimangung, tetapi juga harus sampai ke bagian hilirnya yang berada di wilayah Kab. Bandung. "Sebenarnya pada 2009 ini sudah direncanakan akan ada pengerukan. Akan tetapi, pengerukan itu baru akan dilakukan pada musim kemarau," ujar Tono. (A-91) Post Date : 16 Maret 2009 |