|
Beberapa kelurahan di Cimahi Selatan, seperti Melong, Leuwigajah, dan Utama, dilanda kekeringan sejak dua pekan ini. Warga di daerah ini tidak lagi bisa menggunakan air sumur milik mereka untuk minum dan mandi sehingga harus membeli air bersih dari tempat lain. Kepala Bidang Prasarana Perkotaan Dinas Tata Kota Cimahi Boy Iman Nugraha, Selasa (15/7), mengatakan, krisis air bersih selalu melanda wilayah Cimahi Selatan setiap musim kemarau karena daerah tersebut tidak memiliki area resapan air lagi. "Selain itu, juga terjadi eksploitasi air bawah tanah berlebihan sehingga air bawah tanah di kawasan itu turun 80 sentimeter setiap tahun," kata Boy. Dinas Tata Kota Cimahi sedang membuat dua sumur air bawah tanah atau sumur artesis di Melong dan Leuwigajah. Sumur yang diperkirakan selesai dibangun pada September 2008 itu mampu menyediakan air bersih untuk 1.238 jiwa. Namun, Suparman (48), warga Kampung Kihapit, Kelurahan Leuwigajah, mengatakan, warga sempat menolak usulan pembangunan sumur itu karena khawatir sumur milik penduduk habis tersedot. Banyak warga yang tidak tahu bahwa sumur ini hanya difungsikan secara penuh pada musim kemarau. (DEN) Post Date : 16 Juli 2008 |