Cilacap dan Banyumas Mulai Terendam

Sumber:Pikiran Rakyat - 07 November 2007
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
CILACAP, (PR).-Hujan deras mulai mengakibatkan banjir di Cilacap dan Banyumas Jawa Tengah. Ratusan hektare lahan persawahan di Kec. Tambak dan Sumpiuh, Kab. Banyumas dan Kec. Nusawungu dan Kroya Cilacap, terendam banjir. Genangan air bahkan sudah melanda areal permukiman warga.

Banjir di Desa Sikampuh (Kroya) dan Nusawungu (Nusawungu) mulai menggenangi rumah-rumah penduduk. Ketinggian air di areal permukiman mencapai 20 cm. Sedangkan di areal persawahan genangan mencapai 50 cm.

Sejumlah warga Kroya dan Nusawungu, Selasa (6/11) menyebutkan, hujan yang terus mengguyur Jateng bagian selatan dalam beberapa hari terakhir, menyebabkan sejumlah sungai yang membelah Banyumas dan Cilacap meluap dan menggenangi sawah dan permukiman.

"Areal sawah digenangi air, sehingga kami tidak bisa menggarap lahan. Padahal, saat ini seharusnya sudah memasuki musim tanam," kata Sardi (51) petani asal Desa Sikampuh.

Roso, warga Desa/Kec. Nusawungu mengatakan, banjir menyebabkan jalan desa dan rumah penduduk tergenang banjir. "Banjir juga menghanyutkan jembatan," katanya.

Daerah cekungan

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispernak) Cilacap, Anton Santosa mengatakan, Nusawungu dan Kroya merupakan daerah cekungan, sehingga hampir setiap musim hujan selalu direndam banjir.

"Hampir setiap tahun, kalau hujannya deras, wilayah itu pasti terendam banjir. Petani masih beruntung karena belum menabur benih. Sehingga tidak menanggung beban kerugian material," katanya.

Kepala Subbidang Kesehatan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkab Banyumas, Kristin Lestari mengakui hujan me-nyebabkan sawah tergenang.

Areal persawahan yang mulai digenangi air berada di Desa Karanggedang, Kemiri, dan Nusadadi Kec. Sumpiuh, sedangkan di Kec. Tambak, banjir menggenangi areal pertanian di Desa Plangkapan.

Sejauh ini, di dua kecamatan di Banyumas itu, banjir hanya menggenangi lahan pertanian. Namun, jika hujan terun terus, besar kemungkinan banjir bakal melanda sejumlah desa rawan banjir, khususnya di daerah cekungan seperti Desa Nusadadi dan Desa Plangkapan.

"Kalau intensitas hujan besar seperti yang terjadi saat ini, maka tidak hanya areal persawahan yang banjir tapi sampai ke rumah penduduk," ujar Kristin.

Mengantisipasi banjir, pemerintah setempat sudah mendistribusikan bantuan pe-rahu karet dan pengaktifan kembali sejumlah rumah panggung yang sudah dibangun.

"Kita juga menyosialisasikan kepada warga yang memiliki perahu jukung agar bersiap-siap menghadapi banjir," ujarnya,

Selain Cilacap dan Banyumas, Pemkab Purbalingga juga sudah melakukan antisipasi terhadap ancaman bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan angin ribut. Salah satunya dengan pembentukan posko-posko penanggulangan bencana di tiap kecamatan. (A-99)



Post Date : 07 November 2007