|
CIANJUR--MIOL: Pemerintah dan DPRD Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menolak wilayahnya digunakan tempat pembuangan sampah dari Bandung dan sekitarnya. "Hingga saat ini belum ada permintaan dari siapapun, tapi walaupun ada permohonan kami akan tolak Cianjur dijadikan tempat penampungan sampah," tandas Bupati Cianjur, Cecep Muchtar Soleh kepada Media Indonesia, Jumat (26/5). Hal senada diungkapkan Ketua DPRD Kabupaten Cianjur, Ade Barkah Surachman. Untuk mengurus sampah di Cianjur saja, kata dia, mereka sudah kelabakan, apalagi bila ditambah sampah daerah lain. "Kami akan menolak secara tegas." Penegasan tersebut disampaikan setelah adanya upaya-upaya pihak tertentu yang mencoba membawa truk kontainer berisi sampah dari Bandung untuk dibuang ke wilayah Cianjur. "Saya mendengar adanya kontainer sampah yang hendak dibuang di wilayah Cianjur, tepatnya di Desa Cihea, Kecamatan Bojongpicung atau sekitar daerah Sungai Citarum," kata Ketua DPRD, Ade Barkah Surachman. Untuk itu, pihaknya telah meminta Komisi I melakukan peninjauan ke daerah itu belum lama ini. Ketua Komisi I DPRD Cianjur, Moh Isnaeni, membenarkan telah ke desa itu, dan mendapat laporan tentang adanya enam truk kontainer sampah dari Cimahi. Sampah tersebut kata dia, hendak dibuang di wilayah kebun coklat di Desa Cihea. Ketika memasuki wilayah Desa Cihea, melalui jalan pintas dan menembus hutan karet itu, rombongan kontainer sampah tersebut mendapat pengawalan ketat dari oknum-oknum aparat. "Alasannya sampah tersebut akan digunakan untuk pupuk, tapi warga saat itu menolaknya dengan tegas," kata Isnaeni, yang dibenarkan warga setempat, Adang, 43. Camat Bojongpicung, Endang Ruyatna, mengungkapkan truk sampah itu masuk wilayahnya sekitar pukul 23.00 WIB. "Mereka beralasan sampah tersebut untuk pukuk tanaman coklat, tapi warga kami menolaknya secara tegas dan rombongan sampah itu kembali pulang." Penulis: Buddy Kansil(BK/OL-02). Post Date : 26 Mei 2006 |