Cianjur Disergap Banjir Bandang

Sumber:Pikiran Rakyat - 19 Maret 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

CIANJUR, (PR).- Banjir dan longsor masih terjadi di beberapa daerah di Jawa Barat, seperti di Cianjur dan Kab. Bogor. Di Cianjur, banjir bandang dan longsor melanda Kampung Ciharashas Desa Sirnagalih, Kec. Cilaku sejak Senin (17/3) malam. Akibatnya, puluhan rumah dan sawah siap panen, terendam air dengan ketinggian 50 cm hingga 1 meter.

Banjir terjadi akibat hujan deras yang menguyur wlayah Cianjur sejak Senin sore hingga malam, membuat anak Sungai Ciharashas meluap. Selain itu, hujan deras menyebabkan satu rumah warga rusak berat, tertimpa longsoran tanah yang berasal dari tebing ambruk. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Berdasarkan informasi warga, Selasa (18/3), banjir bandang serupa pernah terjadi tiga tahun sebelumnya, itupun tidak sebesar seperti sekarang. Air mulai menggenangi rumah bersamaan dengan meluapnya air dari anak Sungai Ciharashas, mulai sekitar pukul 17.00 WIB Senin (17/3).

Air terus bertambah tinggi hingga mencapai ketinggian lutut orang dewasa. Malahan di beberapa lokasi, ketinggian air mencapai pinggang. Akibatnya puluhan kepala keluarga terpaksa mengungsi.

Air baru surut sekitar pukul 23.00 WIB dan warga baru kembali ke rumahnya masing-masing, Selasa (18/3) mulai pukul 5.00 WIB untuk membersihkan rumah yang dipenuhi lumpur.

"Air masuk rumah tidak sekaligus, tapi perlahan terus naik. Waktu itu juga kami langsung membereskan barang-barang," ujar Badru Ulum, warga RT 02 RW 07 Kp. Ciharashas.

Sedikitnya tujuh petak sawah yang tanamannya siap panen dan empat petak baru tanam, tergenang air dan lumpur. Tidak jauh dari lokasi banjir, rumah milik Lilih (45) rusak akibat tertimpa longsoran tanah, bersamaan dengan ambruknya tebing yang berada persis di belakang rumahnya. Akibatnya, empat ruangan di bagian belakang rumahnya ambruk.

"Kami sedang berada di ruang tengah waktu kejadian. Suaranya keras waktu tebing di belakang rumah ambruk setelah hujan reda, selepas magrib. Kami semua selamat, tapi dua kamar, wc, dan tempat penyimpanan beras ambruk tertimpa tanah," katanya.

Sementara itu, petugas Satuan Polisi Pamong Praja dan Perlindungan Masyarakat Kab. Cianjur, Sulaeman Madna mengatakan, hasil pendataan awal, jumlah rumah warga yang tergenang banjir bandang 32 rumah. Rumah warga itu berada di RT 2 dan RT 5, RW 7 Kp. Ciharashas dan satu rumah rusak akibat longsor.

Tanggul jebol

Banjir dan longsor juga terjadi di kawasan Bogor. Curah hujan di kawasan Bogor dan sekitarnya yang masih tinggi sejak Senin (17/3) hingga Selasa (18/3) petang, telah menimbulkan banjir dan longsor. Bahkan, tiupan angin kencang di Bogor telah membuat sejumlah pohon tumbang.

Longsor terparah terjadi di Kampung Lebak Kantin RT 03 RW 04, Kel. Sempur, Kec. Bogor Tengah, Kota Bogor, mengakibatkan sedikitnya tiga rumah milik warga hancur, setelah diterjang longsor tebing setinggi 10 meter.

Di Kampung Kramat, tepatnya di RW 01, Kel. Bogor Baru, Kec. Bogor Utara, banjir sempat menggenangi 160 rumah warga dengan ketinggian air mencapai hampir 1,5 meter. Menurut warga, banjir di daerah itu terjadi akibat jebolnya tanggul di Kali Ciraden.

Miliaran rupiah

Kerugian akibat bencana banjir dan longsor yang terjadi di lima kecamatan di Kab. Bandung, diperkirakan mencapai miliaran rupiah. "Tahun ini, banjir dan longsor lebih parah. Jadi, secara logika kerugian yang diderita pasti lebih besar dari tahun 2007 yang mencapai Rp 16 miliar," ujar Sekretaris Komisi C DPRD Kab. Bandung, Moch. Iksan, Selasa (18/3).

Namun, sampai saat ini Iksan belum bisa menyatakan secara pasti jumlah kerugian akibat bencana yang terjadi di Kec. Banjaran, Pangalengan, Dayeuhkolot, Kertasari, dan Majalaya. "Kami masih menunggu laporan dari setiap kecamatan," kata Iksan.

Hal serupa dikemukakan Camat Majalaya, Yiyin Sodikin. Sampai saat ini, ia belum bisa memperkirakan kerugian yang dialami daerahnya. Sebab, sampai saat ini dia belum menerima laporan kerusakan yang terjadi akibat banjir bandang di Majalaya, Majakerta, Majasetra, dan Sukamaju.

Menurut Iksan, saat ini pemerintah provinsi, kota, dan kabupaten, akan melakukan rapat koordinasi untuk mengatasi persoalan bencana yang terjadi saat curah hujan meninggi.

"Rencananya, rapat akan dilakukan Rabu (19/3) di Majalaya. Namun, sampai saat ini belum bisa dipastikan waktu dan tempatnya secara pasti," ujar Iksan.

Sementara itu, hujan deras yang turun sejak pukul 16.00 WIB kemarin, menyebabkan air Sungai Citarum kembali naik. Hal itu membuat Jln. Raya Laswi tetap digenangi banjir dengan ketinggian air mencapai 60 cm.

"Tadi pagi tebal lumpurnya mencapai 40 cm. Warga berusaha membersihkan lumpur yang ada di rumah dan lingkungan mereka. Namun, karena hujan turun lagi, mereka harus bebersih lagi," kata Yiyin. (A-116/A-163/CA-164)



Post Date : 19 Maret 2008