|
JAKARTA (Suara Karya): Warga Kelurahan Cawang RT 04 RW 06, Kramat Jati, Jakarta Timur, masih dihantui bahaya banjir. Pasalnya, banjir kiriman dari Bogor belum juga reda. Hujan yang melanda Jakarta, Senin (6/6) kemarin, semakin memperparah keadaan. Menurut pantauan Suara Karya, di beberapa tempat di Cawang, air sungai meluap hingga mencapai ketinggian sebatas dada orang dewasa. Banyak warga panik dan menyelamatkan diri ke tempat-tempat yang aman. Tim SAR dan aparat keamanan setempat membantu warga menyelamatkan anggota keluarga dan barang-barang berharga. Mereka diungsikan ke kantor kelurahan dan tempat-tempat ibadah. Sungai Kali Baru yang merupakan anak sungai Ciliwung meluap hingga menggenangi puluhan rumah di RT 04 RW 06. Jalan Dewi Sartika yang tidak jauh dari lokasi banjir juga sempat tergenang sehingga mengakibatkan lalu-lintas di situ tersendat. Sementara itu dari Bogor dilaporkan, hujan deras disertai angin kencang mengguyur kota itu mengakibatkan puluhan rumah di Kebon Pedes RT 05/04, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor terendam sungai Cibalok dan Sungai Cipakancilan, Minggu malam (5/6). Warga yang rumahnya tergenang Sungai Cibalok dan Cipakancilan mengungsi ke tempat-tempat yang aman atau dataran yang lebih tinggi. Ketinggian air mencapai 1,5 meter. Ini menyebabkan perabotan rumah tangga serta kendaraan terendam banjir. Banjir diduga karena aliran sungai Cipakancilan dan sungai Cibalok, terhambat. Persisnya, air sungai terhambat di bawah rel kereta antara Bogor dan Cilebut. Banjir tambah parah karena pintu air di Cibuluh selalu tertutup sehingga air meluap menggenangi perkampungan. Meski warga telah bersusah payah membuka pintu air, genangan air belum juga menyurut. Menurut Nasir (48), warga setempat, banjir seperti ini sudah sering terjadi. Meski demikian, pemerintah daerah setempat, kata Nasir, belum pernah merespon keresahan warga. "Saya sebagai ketua RT hanya bisa menyarankan kepada masyarakat agar dapat membuat pengamanan di bagian atas rumah, gunanya untuk menyimpan barang-barang yang penting," katanya menambahkan. Amin (63), ketua RT lainnya menambahkan, setiap hujan besar turun terus-menerus selama dua jam pasti warganya dihantui banjir. "Kondisi seperti ini sudah sering dibicarakan dengan Pemkot Bogor. Pernah ada perbaikan di wilayah Cibalok, namun yang terjadi malah sebaliknya bukan melebarkan sungai tetapi menyempitkan sungai itu," katanya. "Dari tahun 1980 saya tinggal di sini (Kebon Pedes), setiap tahunnya pasti kebanjiran. Padahal rumah saya sudah ditinggikan. Saya kasihan melihat rumah tetangga yang rumahnya belum ditinggikan. Akibatnya, air masuk hingga satu meter lebih ke dalam rumah," ujar Nita. (Tarwono/Sadono) Post Date : 07 Juni 2005 |