|
MAKASSAR-- Kabupaten Maros menjadi salah satu pelaksanaan program air bersih dan sanitasi Leader Care International Indonesia. Selain Maros, masih ada beberapa kabupaten lain yang akan menjadi lokasi program air bersih, di antaranya Kabupaten Bantaeng. Dalam pelaksanaan program itu dibutuhkan dana sedikitnya Rp170 juta setiap desa. Dana itu diperoleh 60 persen berasal dari Care International dan sisanya diharapkan dari pemerintah daerah bersama masyarakat setempat. Kemudian program itu direncanakan bisa dilaksanakan 2006 mendatang dengan sasaran 32 desa di dua kabupaten (Maros dan Bantaeng). Demikian pembicaraan yang mengemuka dalam audiensi Leader Care International Indonesia dengan Wakil Gubernur (Wagub) Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, Senin 22 Agustus. "Kami melakukan audiensi untuk melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah. Karena bisa saja program air bersih dan sanitasi itu bersinergi dengan gerbang taskin yang dicanangkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel," terang Ir Warman, Program Leader Care International Indonesia. Dalam pelaksanaan program tersebut katanya, saat ini Leader Care tengah melakukan sosialisasi, terutama tentang sejauhmana persiapan masyarakat, termasuk bagaimana mereka bisa merencanakan apa-apa yang diperlukan dalam memenuhi kebutuhan air bersih dan sanitasinya. Program air bersih itu sendiri lanjutnya, mulai bulan ini hingga 2006 dengan memproses mata air dan sungai yang ada guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Menanggapi hal itu, Wagub Sulsel, Syahrul Yasin Limpo mengatakan Pemprov sangat merespon positif. Bahkan Wagub menyarankan program air bersih tersebut juga dilaksanakan di Selayar dan Jeneponto. Post Date : 24 Agustus 2005 |