|
JAKARTA – Calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta ditantang memaparkan konsep pengelolaan sampah yang baik bagi kesehatan. Anggota Komisi IX DPR Nova Rianti Yusuf mengatakan, pengelolaan sampah di Ibu Kota harus menjadi perhatian khusus. Pasalnya, volume sampah di Jakarta cukup tinggi,dalam sehari bisa mencapai 6.000 ton. “Saya ingin tanya pada calon gubernur DKI Jakarta, bisa tidak kelola sampah dan membuat Jakarta sehat jiwa?” kata Nova dalam rilisnya kepada SINDO kemarin. Dia menyarankan agar pengelolaan sampah dilakukan secara recycle dengan memisahkan sampah organik, nonorganik, sampah kertas,dan sampah plastik seperti yang diterapkan pemerintah Jepang. Nova bersama empat koleganya di Partai Demokrat diundang pemerintah Jepang dalam program The Young Political Leaders Internasional Program.Selama tiga hari, mereka tersebut mempelajari masalah penanganan bencana dan pengelolaan sampah. Dari pengamatannya di Jepang, ternyata pengelolaan sampah di negara itu sama seperti yang dilakukannya pada tahun 1995 semasa SMA. Namun, upaya yang dirintisnya tak berlangsung lama karena banyak penolakan dari masyarakat. Ternyata, pengelolaan sampah model recycle tersebut dikembangkan di Jepang. Sementara pengelolaan sampah di Jakarta tahun ini, sama dengan yang dilakukan Jepang pada 1960–1970. “Ini adalah potensi bahaya dan bencana bagi alam dan kehidupan warga Jakarta,”terangnya. Di bagian lain,dari 3.000 kubik sampah per hari di Kota Tangerang, sekitar 27% tidak terangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA) Rawa Kucing. “ Dari sekitar 3.000 kubik sampah setiap harinya, sekitar 27% tidak terangkut,” ucap Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Tangerang Maryoris Namaga. Karena itu, kata Maryoris, jangan heran bila masih dijumpai adanya tumpukan sampah di beberapa titik di Kota Tangerang, seperti di pinggir Jalan Gatot Subroto.“Kami tentunya sudah berupaya mengangkut semua sampah itu.Tapi karena keterbatasan yang ada, jadinya seperti itu,”ucapnya. Saat ini,jumlah armada truk pengangkut sampah mencapai 125 unit, plus 13 mobil pikap. “Dalam sehari, kami setidaknya lima kali melakukan pengangkutan sampah,”ucapnya. nelly marlianti/ denny irawan Post Date : 15 Maret 2012 |