Cadangan Air Menipis

Sumber:Jurnal Nasional - 05 September 2012
Kategori:Air Minum
CADANGAN air untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat dan kawasan pertanian di Tangerang makin menipis. Kondisi ini diperburuk dengan makin menyusutnya debit air di Sungai Cisadane sebagai efek kemarau panjang.
 
Direktur Utama PDAM Tirta Kerta Raharja (TKR) Kabupaten Tangerang, Rusdi Mahmud, mengatakan, akibat kemarau panjang, kebutuhan air bersih di wilayah Kabupaten Tangerang membuat pasokan air baku makin menipis. Produksi air juga tidak berjalan normal untuk memenuhi kebutuhan pelanggan air PDAM, baik di Kabupaten maupun Kota Tangerang.
 
Bahkan, akibat kemarau panjang, pengolahan air bersih di IPA Teluk Naga tidak lagi beroperasi. Automatis, warga di Kecamatan Teluk Naga tidak mendapatkan suplai air. "Produksi air minum PDAM terkendala, karena sumber air baku dari Sungai Cisadane makin menipis akibat penurunan debit air," kata Rusdi kepada Jurnal Nasional, Selasa (4/9).
 
Maka itu, pihaknya membersihkan lumpur di Sungai Cisadane. Hal itu dilakukan untuk mengalirkan sisa air di Sungai Cisadane agar masuk ke saluran intake PDAM dan irigasi sampai ke saluran-saluran air. Pihaknya juga akan melakukan shalat istikharah: memohon agar hujan segera turun. Dengan begitu, PDAM bisa memproduksi air tersebut menjadi air yang layak konsumsi.
 
Manfaatkan Seadanya
 
Dibandingkan di Teluknaga, pelanggan di IPA Cikokol dan Serpong relatif masih bisa menikmati cadangan air. Jumlah pelanggan PDAM TKR sampai saat ini mencapai 114 ribu pelanggan: 70 persen di wilayah Kota Tangerang. Sisanya di wilayah Kabupaten Tangerang. "Memang ada penurunan. Normalnya 100 liter air per detik. Namun saat ini 75 liter air per detik. Makin surutnya air di Sungai Cisadane, irigasi untuk kawasan pertanian tidak bisa dialiri air," katanya.
 
Dikatakan, selain tahun ini, kekeringan paling parah di Tangerang terjadi tahun 2002. Siklus tahunan itu membuat lebih dari sembilan kecamatan di Kabupaten Tangerang menderita kekeringan. Maka itu pihaknya berharap, produksi air di PDAM bisa kembali normal. Tentu, itu tergantung alam. "Namun, dengan kondisi seperti ini, kita masih bertahan. Kita manfaatkan air seadanya," kata Rusdi.
 
Kepala Humas PDAM Tirta Benteng (TB) Kota Tangerang, Ichsan Sodikin menjelaskan, menyusutnya air Sungai Cisadane jelas menganggu pasokan air pada intake PDAM Tirta Benteng. Sebagai langkah antisipasi, PDAM mengubah pola distribusi air bersih ke pelanggan dengan menerapkan jam sibuk dan nonsibuk.
 
Pasokan air disalurkan pada jam sibuk, yaitu pukul 04.00-10.00 dan pukul 16.00-22.00 WIB. "Menurunnya debit air, membuat ada perubahan pasokan air bersih ke pelanggan hingga 30 persen," kata Ichsan saat ditemui Jurnal Nasional, Selasa (4/9).
 
Turun Dua Meter
 
Hingga kemarin, ketinggian air di bendungan Sungai Cisadane terus menyusut karena hujan belum turun. Debit air pada sungai seluas 24.331 hektare di bawah naungan Balai Besar Sungai Cidurian-Cisadane itu menurun dua meter dari ketinggian normal.
 
"Jika sebelumnya ketinggian normal Sungai Cisadane 12.45 meter, kini turun sampai 11.10 meter," kata Sukri, penjaga Bendungan Pintu Air 10 Sungai Cisadane kepada Jurnal Nasional, kemarin.
 
Sukri menjelaskan, menurunnya air Sungai Cisadane sampai dua meter dari ketinggian normal baru kali ini terjadi dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Tahun 2002, penyusutan air Sungai Cisadane sama parahnya. Penurunan debit air biasanya hanya 20 hingga 40 centimeter. "Namun, pada musim kemarau, air sungai menyusut lebih dari dua meter," ujarnya.
 
Sukri pun menjelaskan, penyusutan air Sungai Cisadane menyebabkan PDAM kesulitan memproduksi air. Tentu, para petani pun kesulitan air untuk mengaliri sawahnya. Debit air Sungai Cisadane tergantung pada pasokan hujan di wilayah hulu, Bogor, Jawa Barat. “Jika tidak ada air kiriman dari Bogor, jangan harap debit air Sungai Cisadane akan bertambah,‘ katanya.
 
Kepala Seksi Pembangunan Perencanaan Pengairan Dinas Pekerjaan Umum dan Binamarga Kabupaten Tangerang Suwardi mengatakan, musim kemarau tidak hanya membuat warga kesulitan air. Bahkan, kekeringan di wilayah Kabupaten Tangerang meluas. "Pantura, Kabupaten Tangerang, sudah kekeringan," kata Suwardi saat dikonfirmasi, Selasa (4/9). Sabaruddin


Post Date : 05 September 2012