Buruknya Sanitasi Penyebab Mudahnya Wabah DBD

Sumber:Pikiran Rakyat - 03 Januari 2010
Kategori:Sanitasi

GARUT, (PR).- Buruknya sanitasi dan kesehatan lingkungan menjadi penyebab gejala penyakit demam berdarah dengue (DBD) mudah menyebar di Kp. Cibodas, Desa Banjarsari, Kec. Bayongbong, Kab. Garut.

Mengantisipasi hal itu, digelar pengasapan (fogging) secara massal di lingkungan tersebut untuk mematikan nyamuk dewasa yang bisa menjadi vektor penyakit DBD, Sabtu (2/1).

Menurut Kepala TU Puskesmas Bayongbong Yudi Hikmat Pramudia, mudahnya gejala penyakit tersebut menyebar di permukiman karena kondisi lingkungan yang tidak sehat.

"Sanitasi lingkungan menjadi kendala. Banyaknya kandang ternak yang berdampingan dengan rumah, menyebabkan sirkulasi udara terhambat dan tidak sehat. Selain itu, kebersihan lingkungan juga kurang diperhatikan sehingga menyebabkan angka kesakitan di Cibodas bertambah," katanya ketika ditemui di lokasi.

Berita "PR" sebelumnya, sedikitnya 80 warga di Desa Banjarsari Kp. Cibodas, Kec. Bayongbong, Kab. Garut, diduga terjangkit gejala penyakit DBD sejak November 2009. Dikhawatirkan, penularan penyakit tidak dapat dicegah dan menyebabkan penderita semakin banyak.

Sejauh ini, Puskesmas Bayongbong mendata sebanyak 28 warga di RW 1 Kp. Cibodas yang mengalami gejala DBD. "Data tersebut merupakan hasil pemantauan ke lapangan. Sebetulnya sulit juga untuk memonitor jumlah yang pasti karena banyak warga yang sakit memeriksakan diri ke klinik swasta," katanya.

Meski demikian, Yudi menambahkan, pihaknya tidak akan lepas tangan. "Kalau ada hasil pemeriksaan di lab menunjukkan DBD, kami akan langsung responsif untuk menangani hal itu. Namun, sejauh ini belum ada yang dinyatakan positif DBD, paling baru terduga DBD saja," ujarnya.

Langkah antisipasi yang dilakukan, di antaranya menggelar pengobatan puskesmas keliling dan investigasi di lapangan. Selain itu, kegiatan pengasapan juga diharapkan dapat membunuh nyamuk dewasa menyebarkan penyakit.

Namun, yang lebih penting agar masyarakat memelihara kebersihan lingkungan dengan menghindari genangan air bersih sebagai tempat berkembang biak vektor DBD nyamuk Aedes aegypti.

Jumlah warga yang menderita gejala DBD terus bertambah. Tita Juwita (27), warga RT 4 RW 1 mengaku belum terdata dalam daftar warga sakit karena dia belum melaporkan diri. "Sakit sudah sejak Senin (28/12) lalu. Tapi belum lapor sampai sekarang," ujarnya.

Tita yang tengah berbaring lemah di kamar rumahnya menyatakan belum mendapat pengobatan medis atas penyakit yang dideritanya. "Saya belum diperiksa karena enggak punya duit buat berobat," ucapnya.

Kepala Desa Banjarsari Nanang Kamaludin mengaku lega bahwa Dinkes Kab. Garut cepat tanggap dan segera melakukan pengasapan di wilayahnya. "Saya khawatir jumlah warga yang sakit terus bertambah. Hampir setiap hari ada penderita baru," katanya.

Jika sudah dilakukan pengasapan, menurut dia, bisa memberi sugesti bahwa lingkungan bebas dari penyakit. "Di samping warga juga harus menjaga kebersihan lingkungannya," tuturnya. (A-158)



Post Date : 03 Januari 2010