Bupati Tolak Swastanisasi

Sumber:Indo Pos - 18 Oktober 2005
Kategori:Air Minum
Usul swastanisasi PDAM Kabupaten Kediri yang diungkapkan FKB DPRD dipastikan kandas. Sebab, pemkab sudah menegaskan bahwa perusahaan itu akan tetap dikelola sendiri. Penegasan ini disampaikan dalam jawaban bupati atas pandangan umum fraksi-fraksi yang dibacakan Wakil Bupati (Wabup) Sulaiman Lubis, kemarin.

Menurutnya, PDAM akan tetap dipertahankan meskipun kondisinya masih terus merugi dan belum memberi sumbangan ke pendapatan asli daerah (PAD). Kondisi keuangannya telah diperiksa oleh badan pemeriksa keuangan (BPK).

"Karena menyangkut pelayanan umum dan hajat hidup orang banyak, PDAM akan tetap dipertahankan," ujarnya saat mewakili Bupati Sutrisno yang tidak bisa hadir dalam sidang paripurna di gedung DPRD, kemarin.

Terhadap hal ini, Muhaimin Hadi yang sering menjadi juru bicara FKB mempersilakan eksekutif untuk mengambil sikap. Hanya saja, jika PDAM tetap dipertahankan untuk dikelola sendiri, harus ada perbaikan manajemen.

Wakil ketua DPRD ini mengakui, masih banyak perusahaan daerah yang berorientasi profit, tetapi merugi. Sebab, mereka juga mengemban misi sosial di dalamnya. Meski demikian, seharusnya, hal itu bukan menjadi alasan untuk memenuhi orientasi profitnya.

"Yang namanya perusahaan kan mestinya memberikan untung dan kontribusi ke pendapatan daerah," tandas Muhaimin yang juga sekretaris Sulaiman Lubis di DPC PKB Kabupaten Kediri.

Lalu, apakah itu berarti perlu menaikkan tarif? Muhaimin menilai tarif bukan satu-satunya persoalan. Lebih dari itu, perlu penataan personalia, perbaikan SDM, dan peningkatan profesionalisme. "Kita menginginkan ada perombakan yang signifikan di tubuh PDAM sehingga bisa dikelola secara profesional," tandasnya.

Soal penggantian direktur, Muhaimin menyerahkannya kepada bupati. Yang jelas, kinerjanya harus jauh lebih meningkat. Tahun depan diharapkan sudah bisa memberikan sumbangan ke PAD.

Sementara itu, Direktur PDAM Kabupaten Kediri Bentot Misdjaja belum bisa dikonfirmasi. Setiap kali ponselnya dihubungi, tidak ada yang mengangkat. Demikian pula saat dihubungi di kantornya, yang bersangkutan tidak ada.

Sekadar diketahui, Bentot sudah lima tahun diangkat oleh Bupati Sutrisno sebagai direktur PDAM. Pada masa awal-awal kepemimpinannya, dia sempat mengungkapkan obsesinya untuk memperbaiki kinerja perusahaan tersebut.

Namun, hingga masa jabatan periode pertama Sutrisno habis, hampir tak ada perkembangan berarti. Terobosannya untuk menjual air ke PDAM Kota Kediri juga tak jelas perkembangannya. (im)

Post Date : 18 Oktober 2005