|
CIAMIS, (PR).- Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Ciamis, dalam tiga tahun terakhir ini mengalami kerugian sebesar Rp 916 juta lebih. Bahkan, tahun 2005 diprediksikan akan kehilangan pendapatan sebesar Rp 3,1 miliar, sehubungan hilangnya 6.007 pelanggan di Kota Banjar yang akan dilepas dari aset PDAM Ciamis. Demikian masalah yang mengemuka ketika Dirut PDAM Ciamis Dikdik Sidiq, Rabu (29/9), melakukan ekspos rencana strategis perusahaan daerah itu di hadapan Bupati Ciamis Engkon Komara. PDAM Ciamis terakhir mengalami keuntungan tahun 2000 sebesar Rp 100 juta. Pada tahun itu pendapatannya Rp 4, 37 miliar, sedangkan pengeluarannya Rp 4,27 miliar. Namun, mulai tahun 2001 rugi sebesar Rp 150 juta dari pendapatan Rp 5,24 miliar. Tahun 2002, kerugian semakin besar yaitu mencapai Rp 649 juta, dengan pendapatan yang masuk Rp 6,98 miliar, dengan beban biayanya selama setahun Rp 7,63 miliar. Laporan keuangan tahun 2003 menunjukkan pengeluaran mencapai Rp 6,62 miliar, sedangkan pendapatan sebesar Rp 7,90 miliar. Dengan demikian, kerugian yang dialami pada tahun lalu Rp 117 juta. Setelah Banjar lepas dari Ciamis, PDAM harus rela kehilangan pendapatan Rp 3,1 miliar. Selama ini Banjar menyuplai penghasilan ke Ciamis setiap bulannya Rp 260 juta. "Dari perhitungan untuk stabilnya kondisi PDAM Ciamis harus segera menempuh penyerapan sambungan langganan baru sebanyak 4.000 pelanggan dalam kurun waktu empat tahun anggaran. Oleh karenanya, rencana strategis ini akan berusaha mengejar target sambungan pelanggan sebagaimana diharapkan," jelas Dirut PDAM. PDAM Ciamis yang memiliki lebih dari 21.935 pelanggan, selama ini juga masih mengalami kebocoran air hingga 30% karena ada saluran pipa yang bocor. PDAM juga berharap diberikan kesempatan untuk melakukan pengambilan air bawah tanah untuk sumber air baku. Selama ini, air baku PDAM masih mengambil air permukaan atau dari air sungai. Dengan pengembalian air baku lewat air bawah tanah, PDAM akan bisa mengurangi beban biaya operasional. Selama ini, biaya operasional, bahan kimia, dan lainnya cukup mahal. PDAM juga terbebani cicilan utang ke luar negeri dengan bunga 11%. Jumlah utangnya saat ini mencapai Rp 2,4 miliar lebih. Profesional Sementara itu, Bupati Ciamis Engkon Komara berharap perusahaan daerah tersebut bisa benar-benar melakukan efisiensi dan para pegawainya mesti lebih profesional. Bupati kurang sependapat kalau sampai perusahaan itu menaikkan tarifnya karena akan menjadi beban warga. Saat ini tarif PDAM Rp 1.300,00/meter kubik. "Saya minta PDAM bisa menekan biaya-biaya yang tidak perlu sehingga bisa efisien. Dengan demikian, perusahaan ini secara bertahap diharapkan bisa memberikan kontribusi secara sosial maupun ekonomi," jelasnya. Bupati juga mengharapkan, PDAM bisa menekan kebocoran air baku di pipa yang saat ini mencapai 30% hingga bisa ditekan paling tidak sampai 20%. Seandainya kebocoran bisa ditekan, bupati optimis perusahaan itu bisa sehat. (A-97) Post Date : 30 September 2004 |