Bupati Imbau Masyarakat Kurangi Sampah Plastik

Sumber:Koran Tempo - 13 April 2009
Kategori:Sampah Luar Jakarta

JEPARA - Bupati Jepara Hendro Martojo mengeluarkan surat edaran kepada instansi satuan kerja perangkat daerah se-Kabupaten Jepara, dari camat hingga lurah/kepala desa. Isinya, meminta semua pihak, termasuk pedagang dan masyarakat, agar membatasi penggunaan kantong plastik.

"Kami berharap masyarakat membawa tas atau keranjang sendiri jika berbelanja ke pasar atau toko," ujarnya. Bupati Hendro juga meminta pejabat instansi memberi teladan bagi masyarakat.

Imbauan itu dikeluarkan karena sebagian besar sampah di wilayah itu berupa plastik. Kepala Dinas Perumahan dan Kebersihan Jepara Suyatno menyebutkan, volume sampah setiap hari sekitar 500 meter kubik. Dari jumlah itu, yang dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir sekitar 400 meter kubik, dan sebagian besar berupa plastik.

"Karena sampah plastik mengandung polimer sintetik, maka tidak mudah diurai oleh bakteri tanah. Butuh waktu 300-500 tahun agar sampah plastik itu terurai sempurna," ujar Suyatno.

Mengutip hasil penelitian Institut Teknologi Bandung, Suyatno mengatakan plastik hitam dapat memicu kanker. "Kebanyakan dibakar oleh masyarakat," ujarnya. Orang yang menghirup asap pembakaran itu, kata dia, bisa terserang hepatitis, pembengkakan hati, gangguan sistem saraf, depresi, dan kanker.

Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Tengah Arif Zayyin menilai kebijakan Bupati Jepara yang hanya berbentuk imbauan itu tidak akan bisa efektif dan bisa berjalan mencapai tujuan. "Hanya akan menjadi macan ompong," kata Arif saat dihubungi Tempo kemarin.

Menurut dia, jika Bupati Jepara benar-benar mau mengurangi sampah plastik, usaha itu harus dilakukan dengan serius. Misalnya dengan menerbitkan peraturan daerah atau aturan lain mengenai pengelolaan sampah anorganik yang disertai sanksi jelas. Sanksi itu bisa berbentuk denda sekian juta atau kurungan sekurangnya 7 hari.

Untuk meminimalisasi penggunaan sampah plastik, Walhi Jawa Tengah berharap pusat perdagangan memakai bungkus non plastik. "Bisa menggunakan kertas," katanya. Meski kertas mengandung unsur kalorin, tapi unsur itu maish lebih baik daripada plastik. Selain itu, kalau perlu, masyarakat harus membawa kantong sendiri jika hendak berbelanja.

Saat ini, Walhi sedang meneliti sampah plastik yang kebanyakan mengandung unsur radio aktif dan memunculkan merkuri. kata Arif, merkuri bisa mengakibatkan kanker, atau infeksi saluran pernapasan akut. BANDELAN AMARUDIN | ROFIUDDIN



Post Date : 13 April 2009