|
Palu, Kompas - Empat desa di Kecamatan Bungku Utara, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Rabu (5/9), kembali dilanda banjir akibat hujan yang terus- menerus selama lima hari terakhir. Keempat desa itu adalah Baturube (ibu kota Kecamatan Bungku Utara), Kalombang, Tirongan Bawah, dan Uemasi. Syahdan Sondeng (37), warga Baturube, mengatakan, selama lima hari terakhir hujan tidak pernah berhenti mengguyur Kecamatan Bungku Utara. "Dalam sehari hujan turun sampai 22 jam. Berhenti paling satu-dua jam," kata Syahdan, yang mengungsi ke Kolonodale. Syahdan dan keluarganya mengungsi bersama 10 keluarga dari Desa Kalombang. "Kami masih trauma dengan banjir yang lalu," kata Syahdan lagi. Juli lalu, Kecamatan Bungku Utara, Mamosalata, Petasia, dan Soyo Jayasemuanya di Kabupaten Morowalidilanda banjir bandang dan tanah longsor di puluhan titik. Sebanyak 78 warga Bungku Utara dan Mamosalata tewas akibat tertimbun tanah longsor. Banjir dan tanah longsor itu juga mengakibatkan ratusan rumah warga rata dengan tanah, puluhan jembatan ambruk, dan jalan-jalan terputus di puluhan titik. Berdasarkan informasi yang diperoleh, kemarin sore rata-rata ketinggian air di Desa Baturube mencapai 60 sentimeter, sedangkan di Desa Kalombang mencapai satu meter. Komandan Komando Resor Militer 132/Tadulako yang juga Wakil Ketua Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana Sulawesi Tengah (Sulteng) Kolonel Agung Suwardana membenarkan terjadinya banjir tersebut. "Kalau air terus naik, warga akan dievakuasi," katanya. Kemarin, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, juga dilanda banjir akibat hujan deras selama dua hari belakangan ini. Setidaknya 12 kelurahan terendam air hingga sebatas lutut orang dewasa. Kepala Kesbang Kota Gorontalo Deddy Cordula mengatakan, banjir yang melanda daerahnya adalah banjir tahunan, dan daerah yang terendam air berada di kawasan rendah. 800 rumah Di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, luapan Sungai Samba dan Sungai Katingan juga menyebabkan sedikitnya 800 rumah di Kecamatan Katingan Tengah, Kabupaten Katingan, terendam air. Seorang warga yang juga staf Kecamatan Katingan Tengah, Kobota, mengatakan, banjir kali ini akibat hujan sering turun dalam satu pekan terakhir. "Sekitar 400 rumah di Samba Bakumpai dan lebih dari 400 rumah di Samba Kahayan terendam air," katanya. (CAS/REI/ZAL) Post Date : 06 September 2007 |