|
BULUKUMBA -- Dalam dua hari ini, sejak Rabu, 6 Juli hingga kemarin, beberapa kawasan di Bulukumba diguyur hujan lebat. Akibatnya, hingga Kamis, 7 Juli, banjir di beberapa lokasi. Genangan tampak di mana-mana. Terutama dalam kota, beberapa ruas jalan protokol. Ada yang ketinggiannya bahkan mencapai lutut. Kejadian ini tampak di jalan poros dalam kota, seperti yang ada di Jl Lanto Dg Pasewang, Jl A Mappijalan perempatan Jl Moh Noor, perempatan Jl Kenari-Jl S Parman dan Gajah Mada, Jl HA Sultan, ketinggian airnya bahkan mencapai lutut. Demikian halnya di Kampung Appasserengnge, bahkan ada beberapa rumah warga yang ikut tergenang. Di titik ini, hingga pagi kemarin, banyak kendaraan warga ditemukan mogok akibat terendam. Warga yang melintasi jalan ini pun terpaksa harus berjalan kaki hingga puluhan meter atau berputar mencari jalan yang lebih tinggi yang tidak tergenang. "Kita terpaksa mencari jalur lain untuk menghindari banjir. Soalnya, kendaraan kami tidak bisa lewat dan kalau dipaksakan bisa mogok. Apalagi yang ada di dalam kota," ungkap Gani Ruslan, warga BTN II. Selain dalam kota, banjir juga melanda beberapa kecamatan di Bulukumba. Air menutupi badan jalan yang berada di jalan poros menuju sejumlah ibukota kecamatan seperti poros Elaela menuju ke Ujungloe, Tanahberu-Bontobahari dan beberapa wilayah lainnya. Akibat banjir tersebut, juga sempat menimbulkan kerugian dari warga. Beberapa hektar sawah rusak akibat tersapu banjir. Bukan hanya itu, tambak ikan bandeng warga yang berada di sepanjang Ujungbulu dan Ujungloe hingga ke Bontobahari, tenggelam hingga menyebabkan air tambak meluap. "Ikan dalam tambak lepas semua karena tambak meluap akibat banjir. Padahal, ikan bolu (bandeng, red) sebentar lagi panen," ucap H Muhtar, petambak ikan di wilayah Manjalling. Post Date : 08 Juli 2005 |