Jakarta, Kompas - Bencana banjir yang terus menghantui Jakarta dan dituding sulit diatasi mendorong Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerbitkan buku putih Mengapa Jakarta Harus Banjir.
”Buku putih ini akan diluncurkan pada Kamis (15/4),” kata Kepala Bidang Informasi Publik Dinas Komunikasi, Informatika dan Kehumasan Pemprov DKI Jakarta Cucu Ahmad Kurnia, Minggu (11/4).
Media, termasuk media cetak, elektronik, maupun online, menjadi pihak pertama sasaran distribusi buku putih ini. Selanjutnya, Pemprov DKI berencana mendistribusikan melalui toko- toko buku agar masyarakat mudah mengaksesnya.
Buku tersebut, kata Cucu, berisi penjelasan tentang usaha mengatasi banjir yang telah dilakukan Pemprov DKI Jakarta sejak tahun 2007 hingga 2010. Di dalam buku putih itu nanti akan dijelaskan betapa sulitnya mengatasi banjir di Jakarta.
Namun, Pemprov DKI, khususnya pada periode pemerintahan Gubernur Fauzi Bowo, menekankan pelaksanaan program penanggulangan banjir sesuai perencanaan dan target pembangunan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Program itu, antara lain, tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2007-2012. Hasilnya, pada tahun 2010, banjir di Jakarta sudah berkurang sekitar 30 persen di kawasan timur dan utara Kota Jakarta dengan diselesaikannya pembangunan kanal timur. Ketika hujan mengguyur, genangan air yang bermunculan juga cepat surut sebagai dampak perbaikan saluran di lima wilayah kota.
Sistem peringatan dini yang telah terpasang di kawasan rawan banjir dipastikan telah berjalan efektif pada tahun 2010.
”Warga sudah diperingatkan jauh sebelum banjir kiriman sampai, seperti kejadian pada Februari dan Maret,” kata Cucu.
Buku putih akan mengungkapkan target maupun upaya bertahap, untuk mengurangi 40 persen luasan banjir pada tahun 2011, dan 75 persen pada tahun 2016. (NEL)
Post Date : 12 April 2010
|
