|
PADANG--Bukittinggi, Sumatra Barat, kini merubah menjadi 'bak sampah' raksasa. Sedikitnya dua ribu meterkubik sampah ditumpuk di beberapa tempat di kota ini. Bau menyengat membuat sejumlah warga menutup jendela rumahnya. Ini terjadi sejak tempat pembuangan akhir (TPA) di Panorama Baru ditutup warga, Kamis (8/9) pekan lalu. Setiap hari Bukittinggi menghasilkan 350 sampai 400 meterkubik sampah. Pada hari pasar, Rabu dan Sabtu produksi sampah menjadi 500 m3/hari. Penutupan atas TPA tersebut dilakukan warga karena pemko berjanji akan memberikan kompensasi kepada warga di sekitar lokasi pembuangan sampah sebesar Rp 50 juta. Namun janji tersebut belum dipenuhi pemerintah. Rakyat kemudian menempuh caranya sendiri, yaitu menutup TPA. Penutupan itu, kontan saja membuat petugas pengangkut sampah kalang-kabut. Kota wisata ternama di Indonesia itu, hanya dalam beberapa hari, berubah menjadi bak sampah besar. Di mana-mana ditemukan sampah ditumpuk, bahkan di atas truk sampah sekali pun. Truk itu terpaksa diparkir berjejer di pinggir jala. Karena sampah mulai menumpuk dan menyebar aroma bau tak sedap, petugas mengambil inisiatif, yaitu membuang sampah ke Ngarai Sianok. Cilakanya, bukan hanya warga sekitar yang protes, tapi juga opetaror wisata. Sianok, aset wisata itu dijadikan TPA sementara, justru dinilai merugikan Bukittinggi. Rakyat di sisi Ngarai Sianok juga menolak wilayah mereka dijadikan tempat pembuangan sampah. Dengan demikian, pemerintah harus mencari tempat lain. Sampai kemarin, Bukittinggi belum punya pengolahan sampah dan pengolahan tinja. Padahal daerah ini dikampanyekan kepada dunia wisata sebagai kota bersih dan kota wisata plus kota konvensi. Untung saja, di situ ada Ngarai Sianok, dan ada dua gunung yang memagarnya. Jika tidak, Bukittinggi sudah lama tak dilirik orang. Wakil Wali Kota Bukittinggi, Ismet Amziz yang dihubungi Republika kemarin, menyebutkan pihaknya sudah melakukan pendekatan dengan tokoh-tokoh masyarakat dan pemuda di Panorama Baru untuk mengatasi masalah sampah. ''Insya Allah, dalam beberapa hari ini akan selesai,'' katanya. Untuk pembuangan sampah kemarin dan hari ini, pemkot harus mencari jalan keluarnya. Ia berharap pekan ini bisa selesai. Soal janji Rp 50 juta kepada warga di sekitar Panorama Baru, Ismet mengakui memang ada. ''Tapi setelah saya lihat, tidak ada dalam APBD, mungkin dalam anggaran perubahan atau APBD 2006 akan kita masukkan,'' katanya. Wali Kota minta seluruuh warga Bukittinggi untuk tidak resah atas menumpukan sampah, tapi membantu mencarikan jalan keluarnnya. Ia juga berharap operator wisata tidak berpikiran buruk kepada pemerintah. ''Saya orang Bukittinggi, saya menyintai kota ini, saya akan berusaha sekuat tenaga,'' ujar Ismet. (rul ) Post Date : 13 September 2005 |