|
medan, kompas - Memasuki musim penghujan pada bulan Oktober ini, kawasan wisata Bukit Lawang di Kabupaten Langkat kembali terancam banjir bandang dan bencana tanah longsor. Kerusakan hutan di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser dan topografi di daerah tersebut membuat Bukit Lawang masih belum aman dari bencana. Menurut Direktur Eksekutif Walhi Sumut Job Purba, kondisi topografis daerah Bukit Lawang sangat rentan terhadap bencana tanah longsor, terutama di musim hujan. Jika benar ramalan BMG bakal ada banyak hujan besar di bulan Oktober sampai Desember tahun ini, maka kawasan Bukit Lawang memang rentan terhadap bencana longsor. Karena daerah tangkapan air di hulu Sungai Bahorok kurang bisa menahan curah hujan yang sangat lebat. Bencana banjir bandang seperti tahun 2003 mungkin saja bisa terjadi kembali, ujar Job di Medan, Minggu (2/10). Dia menilai penebangan liar di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) sebagai salah satu penyebab daerah tangkapan air di hulu Sungai Bohorok tidak bisa menahan curah hujan yang sangat tinggi. Selain kondisi topografis, harus diakui rusaknya ekosistem di kawasan TNGL juga ikut memengaruhi, ujar Job. Walhi Sumut meminta masyarakat yang tinggal di kawasan wisata Bukit Lawang mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana banjir bandang itu. Pemerintah daerah juga diminta menurunkan satu tim ahli untuk kembali mengkaji kerusakan yang ditimbulkan di kawasan TNGL. (bil) Post Date : 03 Oktober 2005 |