BRPAM tagih proyek penutupan saluran air baku

Sumber:Bisnis Indonesia - 18 Maret 2009
Kategori:Air Minum

JAKARTA: Badan Regulator Pelayanan Air Minum (BR PAM) DKI menagih janji Ditjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum untuk menutup saluran air baku bagi instalasi pengolahan air bersih di Jakarta dari Bendungan Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat.

Anggota Bidang Teknik BRPAM DKI Firdaus Ali mengatakan janji tersebut sebetulnya sudah dirumuskan dalam rencana proyek Ditjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum sejak beberapa tahun lalu. Namun, hingga kini proyek itu tak kunjung direalisasikan.

"Kami berharap Ditjen Cipta Karya segera merealisasikan janjinya membangun saluran tertutup air baku dari Jatiluhur ke Buaran, Jakarta Timur. Sebab, tingkat pencemaran limbah di kanal Tarum Barat semakin parah," katanya di Jakarta, kemarin.

Firdaus mengatakan anggaran pembangunan saluran tertutup yang akan meminimalisasi pencemaran air, dan karena itu memangkas belanja kimia operator, ditanggung Departemen Pekerjaan Umum dan Perum Jasa Tirta II selaku pengelola Bendungan Jatiluhur.

Dia menambahkan dari pasokan air baku selama ini, Perusahaan Daerah Air Minum DKI Jakarta (PAM Jaya) melalui dua mitranya PT Aetra Air Jakarta (Aetra) dan PT PAM Lyonnase Jaya (Palyja) membeli air baku Jatiluhur seharga Rp135 per m3.

Apabila ada penutup saluran dibangun dan kemudian harga jual air dinaikkan, maka kenaikan harga air akibat investasi saluran penutup itu masih lebih kecil dari besarnya belanja kimia.

Menurut dia, biaya pengolahan air yang kian hari kian tercemar itu berat itu akan semakin mahal, mulai dari penggunaan bahan kimia yang lebih banyak dan juga beban biaya listrik.

Dirut PT Aetra Syahril Japarin mengatakan pihaknya telah mendapat masukan dari Maynilad Water Service, Inc, pemasok air minum di Manila, Filipina mengenai pengiriman air baku dalam saluran tertutup.

"Aetra mendapat pasokan air baku dari kanal Tarum Barat yang sangat tercemar, sedangkan Maynilad Water Service, Inc air bakunya disediakan saluran tertutup dari waduk sehingga biaya operasinya dapat ditekan." Nurudin Abdullah



Post Date : 18 Maret 2009