BANDUNG, (PR).- Sidang Komisi analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) ditargetkan akhir Februari atau awal Maret. Saat ini, Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bandung masih mengkaji dokumen amdal yang baru diserahkan Tim Studi Amdal dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
Kepala BPLH Kota Bandung, Nana Supriatna mengatakan itu ketika ditemui di sela-sela Rapat Paripurna Penyampaian Lembaran Kerja Pemkot Bandung di Gedung DPRD Kota Bandung, Kamis (14/2).
Pengkajian dokumen amdal masih berlangsung hingga Senin (18/2). Setelah pengkajian amdal rampung, BPLH baru bisa menyatakan layak tidaknya dokumen amdal tersebut disidangkan. "Kami masih harus mengkaji persyaratan legalitas lainnya," ujar Nana.
Ia mengatakan, BPLH direncanakan mengundang semua pimpinan satuan kerja pemerintah daerah (SKPD), akademisi, tokoh-tokoh masyarakat, camat, lurah, kelompok masyarakat, ahli lingkungan, ahli teknologi persampahan, perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). Sedangkan tim ahli dari Cina atau Singapura belum diperlukan.
Dalam sidang itu, tim studi amdal akan memaparkan hasil studinya terlebih dahulu. Kemudian, setiap tamu undangan dipersilakan memberi masukan dan saran atas dokumen amdal yang dipaparkan. "Sebelumnya, para undangan akan diberi bahan dokumen amdal dulu supaya dipelajari," katanya.
Nana mengatakan, jalannya persidangan akan berlangsung tertutup. Wartawan hanya diperbolehkan mengikuti penjelasan dalam konferensi pers yang akan dilangsungkan setelah sidang selesai. "Hanya yang mendapat undangan yang diperbolehkan mengikuti sidang komisi amdalnya," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Tim Amdal PLTSa Muhamad Taufik mengatakan, dalam amdal tersebut, tim memberi banyak masukan serta pertimbangan untuk PT BRIL agar bisa mengakomodasi kepentingan masyarakat di sekitar tempat pembangunan PLTSa.
"Banyak warga yang khawatir dengan pembangunan PLTSa. Kami mempelajari apa saja penyebab kekhawatiran mereka. Kami pun memberikan beberapa masukan untuk PT BRIL yang harus mereka lakukan untuk meminimalisasi ketakutan warga," katanya ("PR", 13/2).
Rancang bangun
Ketika dikonfirmasi, Direktur PT Bandung Raya Indah Lestari (BRIL), Yoseph Sunaryo mengaku baru menerima dokumen amdal dari tim studi amdal, Kamis (14/2). "Mungkin kami pelajari dulu dalam waktu dua hari ini. Saya memang dengar dari Pak Taufik ada beberapa usulan tim studi amdal. Tapi konkretnya saya juga belum tahu," ucapnya ketika dihubungi via telefon.
Yoseph menjelaskan, PT BRIL sedang menyelesaikan rancang bangun PLTSa. Menurut dia, pengerjaan rancang bangun sudah mencapai 80%. Sehingga, ia optimistis peletakan batu pertama sudah mulai bisa dilakukan pertengahan atau akhir Maret mendatang. (A-156)
Post Date : 15 Februari 2008
|