Bojong Citepus Dilanda Banjir

Sumber:Pikiran Rakyat - 31 Oktober 2007
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
BANDUNG, (PR).-Kendati hujan deras baru turun sekali di awal musim hujan ini, puluhan rumah di Kp. Bojong Citepus, Desa Cangkuang Wetan, Kec. Dayeuhkolot, Kab. Bandung, sudah dilanda banjir, Selasa (30/10). Kondisi tersebut membuat warga khawatir. Mereka takut banjir bertambah besar.

Puluhan rumah yang terendam air itu berada di RT 1-4, RW 9 Kp. Bojong Citepus. Sedangkan ketinggian air antara mata kaki hingga satu meter. Namun, kejadian tersebut tidak membuat kaget warga di sana karena rutin setiap tahun. Mereka juga menilai, pemerintah tidak serius berupaya menanggulangi banjir.

Menurut Ketua RW 9, Aep Makmur (45), banjir di Bojong Citepus akibat hujan deras yang mengguyur Bandung sejak Senin (29/10) petang hingga Selasa (30/10) dini hari. Meluapnya sejumlah sungai di sekitar Bojong Citepus, membuat daerah itu terendam banjir. Selama tak ada penanganan serius, persoalan banjir tak akan pernah selesai sampai kapan pun. Kami sudah tak bisa bicara banyak lagi. Percuma, kata Aep.

Genangan air di Bojong Citepus melanda sejumlah rumah yang lokasinya berdekatan dengan Sungai Citarum dan Sungai Citepus. Air yang menggenangi puluhan rumah tersebut, berasal dari kedua sungai itu, tetapi dari saluran lain yang berasal dari sejumlah anak sungai dari Kota Bandung.

Wilayah Bojong Citepus adalah daerah paling rendah di kawasan Bandung Selatan. Bahkan Selasa siang kemarin (saat tidak hujan), ketinggian permukaan air Sungai Citarum hanya kira-kira satu meter di atas permukiman warga. Demikian pula permukaan Sungai Citepus. Sebagian wilayah Bojong Citepus terlindungi tanggul berupa benteng yang membatasi kedua sungai itu.

Tunggu kajian

Sementara itu, Pemprov Jawa Barat dan Pemkab Bandung masih menunggu kajian pemerintah pusat terkait normalisasi Sungai Citarum. Setiap musim hujan, sungai ini sering meluap sehingga menyebabkan banjir di wilayah Kab. Bandung.

Menurut Gubernur Jabar Danny Setiawan, rencana pengerukan Sungai Citarum di wilayah Curug Jompong masih dikaji oleh pemerintah pusat. "Berdasarkan perhitungan teknis, kita tidak berimplikasi pada hal yang akan membahayakan ke hilir. Tapi pemerintah pusat masih memperhitungkan itu," katanya seusai halalbihalal dengan Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI), di Gedung Korpri, Jln. Turangga Bandung, Selasa (30/10).

Bahkan, lanjut Gubernur, rencana itu sempat ditentang para aktivis lingkungan. Mereka menganggap, pengerukan Sungai Citarum belum tentu menjadi solusi tepat dalam menangani banjir di Bandung Selatan. (A-124/A-160)



Post Date : 31 Oktober 2007