BANTUL (SINDO) – Persoalan sampah yang dihadapi Bantul mendapatkan perhatian serius. Badan Lingkungan Hidup (BLH) tengah berusaha keras mengatasi persoalan sampah ini.
Kepala Subbidang Pengendalian Kerusakan BLH Bantul Anthoni Hutagaol mengatakan,persoalan sampah menjadi kajian utama untuk segera dicarikan pemecahannya.Untuk itu, pihaknya terus melakukan sosialisasi kebersihan lingkungan. “Penanganan sampah saat ini memang menjadi perhatian utama kami. Maka dari itu,sosialisasi kebersihan lingkungan kita gencarkan lagi ,”ujarnya kepadawartawankemarin. Selain sosialisasi, pihaknya memberikan stimulan kepada masyarakat dengan memberikan tong sampah, gerobak sampah, hingga mesin pencacah sampah.
”Ini untuk menggugah kesadaran kebersihan lingkungan,”ujarnya. Adapun tumpukan sampah kiriman dari Kota Yogyakarta dan Sleman di Sungai Winongo yang melintas di Bantul mulai dikeruk Dinas Sumber Daya Alam (SDA).Sampahsampah tersebut terbawa arus sungai sewaktu hujan. Meski demikian, kiriman sampah dari Kota Yogyakarta dan Sleman ini masih tetap mengancam Bantul.Selain melalui Sungai Winongo,masih ada beberapa sungai yang muara akhirnya melewati Bantul. Sungai tersebut adalah Code,Opak dan Gajahwong. Dari aliran sungai-sungai yang berasal dari Kota Yogyakarta dan Sleman tersebut,baru Sungai Code yang sudah diberikan jaring pengaman untuk menyaring sampah agar tak mengalir ke Bantul.
Sementara Sungai Gajahwong dan Winongo tidak ada jaring pengaman sampahnya. “Sampah kiriman merupakan hadiah rutin kami. Jadi,agenda membersihkan Sungai Winongo merupakan kegiatan rutin kami juga,” kata Kepala Dinas SDA Yulianto. (suharjono)
Post Date : 08 Oktober 2010
|