Biofuel dari Sampah

Sumber:Koran Tempo - 16 Januari 2008
Kategori:Sampah Luar Jakarta
DETROIT -- Perusahaan General Motors berencana membuat biofuel dari sampah, dengan biaya kurang dari satu dolar per galon atau sekitar Rp 2.491 per liter. Dalam proyek baru ini, perusahaan otomotif Amerika itu bekerja sama dengan Coskata, perusahaan asal Illinois yang mengembangkan cara membuat etanol dari bermacam sumber yang dapat diperbarui, termasuk ban bekas dan sampah organik.

Proses ini adalah perbaikan yang signifikan dibanding etanol dari jagung karena energi dan air yang digunakan jauh lebih sedikit. Proses ini juga tak mengubah makanan menjadi bahan bakar. "Kami sangat gembira akan terobosan yang bakal menjamin kelangsungan biofuel dan, yang lebih penting, membuat kita mampu mengurangi ketergantungan pada minyak bumi," kata Rick Wagoner, pemimpin perusahaan itu, Ahad lalu.

GM, yang terlambat dalam memperkenalkan hibrida bensin-listrik, adalah pemimpin industri dalam pembuatan mobil flex-fuel yang dapat menggunakan bensin bercampur dengan etanol 85 persen. Saat ini GM memproduksi lebih dari sejuta kendaraan flex-fuel tiap tahun di seluruh dunia. Mereka berencana memangkas separuh produksi kendaraan jenis itu sampai 2012.

Perusahaan ini juga memperkenalkan 16 kendaraan hibrida baru dalam empat tahun ke depan, termasuk hibrida plug-in yang cuma menggunakan listrik sebagai bahan bakarnya. Mereka juga akan mengeluarkan armada sel bakar terbesar dengan mengirimkan lebih dari 100 kendaraan sel bakar Chevy Equinox ke pelanggan di Amerika, Eropa, dan Jepang.

"Namun, semua itu adalah kendaraan masa depan," kata Wagoner. Saat ini kendaraan flex-fuel adalah solusi terbaik karena butuh 12 tahun untuk menggantikan kendaraan yang ada di jalan sekarang ini. "Tak ada pertanyaan dalam benak saya bahwa membuat etanol tersedia luas adalah solusi paling efektif dan ramah lingkungan," kata Wagoner. "Dan hal ini bisa diwujudkan dengan segera."

Pabrik pertama Coskata akan mulai berproduksi akhir 2008, dan etanol yang dihasilkan akan dipakai pada kendaraan uji coba GM. "Pabrik berskala komersial kami yang pertama akan membuat 50 sampai 100 juta galon etanol pada 2011," kata bos Coskata, Bill Roe.

Menurut analisis lembaga Argonne National Laboratory, proses yang digunakan Coskata bisa menghasilkan 7,7 kali lipat dari energi yang digunakan dan mengurangi emisi CO2 sampai 84 persen jika dibandingkan dengan bensin. Proses ini juga cuma memakai kurang dari satu galon air untuk membuat satu galon etanol dibanding proses lain yang menggunakan tiga galon air atau lebih. AFP



Post Date : 16 Januari 2008