|
Saharsa, Rabu - India utara yang dilanda banjir memerlukan bantuan internasional sebesar yang dibutuhkan akibat bencana tsunami 2004. Sebagian Negara Bagian Bihar yang memang miskin secara ekonomi kemungkinan besar akan terendam air selama beberapa bulan ke depan. ”Hal ini menyebabkan pihak berwenang harus menangani sedikitnya satu juta orang yang telah kehilangan segalanya. Kami pasti memerlukan dukungan dari organisasi-organisasi dan badan- badan internasional, sama seperti setelah tsunami (tahun 2004) atau gempa bumi Gujarat tahun 2001,” kata Menteri Urusan Bencana Bihar Nitish Mishra. ”Bantuan tidak cukup dengan kebijakan rehabilitasi yang menyeluruh dari pemerintah. Kami memerlukan bantuan apa pun yang tersedia,” kata Mishra. Banjir telah membuat lebih dari tiga juta orang mengungsi dari rumah-rumah mereka, merusak 100.000 hektar lahan pertanian, dan menewaskan sedikitnya 90 orang. Bendungan bobol Media India menyebutkan, angka korban itu setidaknya 10 kali lebih tinggi setelah Sungai Kosi yang berhulu di Nepal membobol sebuah bendungan tanggal 18 Agustus dan membuat Bihar mengalami banjir terburuk dalam 50 tahun terakhir. Korban banjir berdesakan di kamp-kamp pengungsi. Ancaman penyakit pascabanjir juga meningkat. Namun, pemerintah mengatakan, diperlukan waktu berbulan-bulan sebelum warga bisa kembali ke rumah mereka. Musim hujan muson yang datang setiap tahun juga menjadi penyebab banjir parah di Bihar tahun lalu. Pihak berwenang mengaku tidak siap menghadapi besarnya bencana tahun ini. Para ahli lingkungan mengatakan, pemerintah seharusnya mengeruk sungai seperti Kosi yang dikenal sebagai ”sungai kedukaan” menjadi sumber bencana.(AFP/Reuters/DI) Post Date : 04 September 2008 |