|
Jakarta, Kompas - Banjir yang terjadi di beberapa titik di Jakarta membuat kelurahan-kelurahan yang menjadi langganan banjir segera bersiap dan mengeluarkan perlengkapan mereka. Di Kecamatan Jatinegara, yang sudah mulai banjir, telah disiapkan mobil toilet dan ambulans untuk para pengungsi. Sebanyak 830 warga Kelurahan Kampung Melayu yang terkena banjir mengungsi di sekolah Santa Maria, Rumah Sakit Hermina, dan Jalan Jatinegara Barat. Mereka mendapat pelayanan berupa sebuah mobil toilet dan ambulans dari Puskesmas Jatinegara. Sebagian besar warga yang mengungsi adalah orang berusia lanjut, perempuan, dan anak- anak. Menurut Lurah Kampung Melayu Zainal Abidin, warga Kelurahan Kampung Melayu yang terkena banjir 7.969 orang. Namun, banyak warga yang tetap tinggal di rumah tingkat karena ingin menjaga harta benda mereka dan juga menganggap banjir akan segera berlalu. Menurut Zainal, jika jumlah pengungsi terus bertambah karena banjir semakin tinggi, pihaknya telah menyiapkan satu titik pengungsian tambahan di halaman bekas bioskop Nusantara. Sebanyak tiga tenda berukuran lebih kurang 20 x 6 meter telah didirikan. "Sebaiknya warga waspada. Jika ketinggian air sudah sangat tinggi, akan sulit mengevakuasi karena rumah mereka terletak di gang-gang sempit," kata Zainal. Camat Jatinegara Andri Yansah memperkirakan, air akan bertambah tinggi pada malam hari. Oleh karena itu, pihaknya telah menyiapkan bantuan berupa beras 250 kilogram, mi instan lima dus, sarden dua dus, dan kecap satu dus. Evakuasi Pusat Krisis DKI Jakarta menyiapkan 200 perahu karet guna melakukan evakuasi. Sebanyak 7.000 petugas Dinas Ketentraman dan Ketertiban (Tramtib) juga disiapkan untuk membantu warga dalam mengatasi dampak banjir dan menyiapkan pos pengungsian. Menurut Manajer Pusat Krisis DKI Jakarta Heru Joko, Rabu (2/1) di Jakarta Pusat, perahu-perahu karet itu dapat digerakkan setiap saat menuju ke lokasi banjir. Dalam beberapa peristiwa banjir di Muara Baru di Jakarta Utara dan lokasi-lokasi banjir di Jakarta timur, petugas Tramtib sudah mulai mengerahkan perahu karet untuk membantu para korban banjir. "Para petugas Tramtib yang dapat dikerahkan hanya dua pertiga dari total jumlah petugas agar dapat melakukan pergantian. Pergantian itu diperlukan karena berdasarkan pengalaman banjir Februari 2007, semua petugas dikerahkan dan kelelahan dalam tiga hari sehingga ada beberapa hari yang jumlah petugasnya sedikit," kata Heru. Di Kelurahan Petogogan, dapur umum sudah didirikan di Jalan Wijaya I, Kebayoran Baru. Peralatan dapur dan mi instan telah disiapkan. Dua perahu karet siap dioperasikan untuk mengevakuasi warga. Meski demikian, hingga kemarin warga di Petogogan belum mengungsi. Warga baru memindahkan barang-barang berharganya di tempat yang lebih tinggi.(SF/ECA/A07/ARN) Post Date : 03 Januari 2008 |