Berjalan 2 Km untuk Air Bersih

Sumber:Fajar - 06 Juli 2005
Kategori:Air Minum
MAJENE Sebagian warga yang tinggal di Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, sejak satu bulan terakhir mengaku kesulitan mendapatkan pasokan air bersih.

Musim kemarau yang melanda daerah ini menyebabkan sumur-sumur warga kekeringan. Untuk mendapatkan air bersih, warga terpaksa harus berjalan kaki sekira dua kilometer ke kampung sebelahnya, satu-satunya sumur umum yang belum kering.

Sumur besar itu terletak di kaki bukit Dusun Parappe, Kecamatan Banggae. Itulah satu-satunya sumur yang menjadi tempat warga Dusun Parappe dan beberapa desa sekitarnya untuk mendapatkan kebutuhan air mereka.

Sejak subuh hingga menjelang petang ratusan warga dari beberapa dusun terpaksa antre mendapatkan air sebelum kering.

Farhan, salah seorang warga yang tinggal di Lingkungan Pakkola, Kelurahan Banggae, Kecamtan Banggae saat ditemui, Senin, 4 Juli kemarin, mengatakan bahwa kesulitan mendapatkan air bersih tersebut sudah dirasakan warga sejak beberapa waktu lalu.

Menurut Farhan, kesulitan mendapatkan air bersih tersebut disebabkan oleh pasokan air bersih dari pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) beberapa bulan terakhir ini sangat minim.

"Selain di daerah kami ini, masih ada beberapa daerah perumahan lainnya seperti, Perumahan Leppe, Perumahan Lutang, dan BTN Lino Maloga yang juga sangat kesulitan mendapatkan air bersih. Warga sekarang hanya berusaha memenuhi kebutuhan air bersih dengan menggunakan sumur bor," ujar Farhan.

Namun lanjutnya, sayangnya untuk membuat satu sumur bor, warga harus keluarkan biaya sampai Rp5 juta. Sebab kami harus membeli tanah orang lain lagi di daerah tertentu untuk menumpang membuat sumur bor ditambah lagi dengan biaya pembuatannya.

Ibu Ani, seorang warga yang tinggal di Dusun Parappe juga mengungkapkan keluhan yang sama. Dia mengaku sudah lama menderita karena persoalan pasokan kebutuhan air yang tidak lancar.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih anggota keluarganya, dia terpaksa harus mengambil air ke salah satu sumur yang agak jauh dari tempat tinggalnya.

Sementara jaringan pipa air minum yang dipasang PDAM ke lokasi permukiman warga hingga kini belum berfungsi. Tingginya lokasi permukiman warga dari permukaan laut menyebabkan jaringan tidak bisa berfungsi normal.

Sulitnya pasokan air di daerah tersebut menyebabkan warga hanya mandi sekali sehari atau sekali dua hari. Untuk mencuci pakaian mereka pun terpaksa hanya dicuci seperlunya.

Warga Dusun Parappe dan desa sekitarnya berharap Pemkab Majene bisa memberi bantuan sumur bor untuk memudahkan warga mendapatkan kebutuhan air.

Post Date : 06 Juli 2005