HAKIKATNYAair merupakan hak seluruh warga negara.Karena itu,air tak bisa dijadikan sebuah komoditas komersial. Ketentuan itu tertuang dalam UU No 33/1945; kekayaan bumi,termasuk air,dikelola oleh pemerintah untuk kepentingan rakyat. Sejatinya,negara harus memberikan air kepada warganya secara gratis. Pemerintah setingkat kabupaten/kota tentunya memiliki kewajiban mengikat, mengingat keberadaannya merupakan representasi dari sebuah negara,tak terkecuali dengan Pemkab Cianjur. Bupati Cianjur Tjetjep Muchtar Saleh sebagai pemegang otoritas harus menjamin air bersih gratis bagi seluruh warganya.Atas dasar itulah, beberapa waktu lalu, PDAM Tirta Mukti Cianjur menggulirkan program air bersih gratis bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di beberapa wilayah yang diduga rawan air bersih.
Pencanangan itu diadakan di Kampung Tugu RT 05/03,Kelurahan Sayang, Kecamatan/Kabupaten Cianjur. Pemilihan wilayah tersebut, menurut Direktur PDAM Tirta Mukti Cianjur Yudi Junadi,karena lokasi itu merupakan kawasan rawan air bersih.“Penentuan lokasi ini berdasarkan survei tim kami secara komprehensif ke sejumlah wilayah permukiman yang berada di dalam kota,”ujar Yudi. PDAM Tirta Mukti Cianjur juga kembali meresmikan keran air bersih gratis di tiga lokasi,masing-masing satu titik di Kampung Berenuk, Gang Ikhlas RT 05/07, Desa Limbangansari; satu titik di Kampung Raweuy,Desa Mekarsari; dan satu titik di Jalan Prof Moh Yamin, Gang Persis RT 01/03, Kelurahan Sayang.
“Dalam dua tahun ke depan, kami menargetkan 1.000 titik bisa terpasang di seluruh wilayah kota. Target program ini adalah 5.000 titik keran air bersih.Seluruh biayanya ditanggung pemerintah daerah setempat,”katanya. Kebijakan yang merupakan bagian dari program corporate social responsibility (CSR) sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaannya kepada masyarakat. Pasalnya, sebagai badan usaha milik daerah (BUMD),PDAM Tirta Mukti Cianjur tentunya juga berorientasi profit. “Tujuan pembangunan sarana keran air bersih gratis bagi masyarakat berpenghasilan rendah ini adalah agar semua lapisan masyarakat dapat menikmati layanan air bersih dari jaringan PDAM,”beber Yudi.
Pihaknya berharap masyarakat memanfaatkan fasilitas air bersih gratis sebaik-baiknya. “Kalau dijaga dan dipelihara dengan baik fasum ini, berarti masyarakat bisa menikmati air bersih untuk jangka waktu lama,”ujarnya. Bupati Cianjur Tjetjep Muchtar Saleh menegaskan program air bersih gratis merupakan wujud kepedulian pemerintah terhadap kebutuhan krusial masyarakat terhadap air bersih.Ke depan, Pemkab Cianjur akan membangun keran air bersih di 5.000 titik di seluruh wilayah Kabupaten Cianjur, terutama daerah-daerah yang kekurangan air bersih.
“Mudah-mudahan program ini dapat terealisasi sehingga tidak ada lagi cerita warga Cianjur yang kekurangan air bersih,” ujarnya. Hingga saat ini,program yang baru digulirkan di lima titik menghabiskan biaya sebesar Rp16.636.000.Dana pembangunan keran air bersih gratis itu diambil dari anggaran PDAM Tirta Mukti untuk mencukupi kebutuhan air bersih sebanyak 500 kepala keluarga di lima lokasi. “Silakan gunakan fasilitas umum (fasum) sebanyak-banyaknya dan jaga sebaik-baiknya demi kelangsungan air bersih,” kata bupati. (ricky susan)
Post Date : 17 September 2010
|