|
Amsiah (45) menarik napas lega. Jumat pekan lalu, warga Dusun I, Desa Sungsang II, Kabupaten Banyuasin, itu berhasil menampung air hujan ke dalam dua drum isi 200 liter. Ia bermaksud menghemat pemakaian air, dengan menggunakannya khusus untuk keperluan minum dan masak. "Untunglah hujan turun setelah Lebaran. Kami bisa menyimpan air itu untuk minum dan masak, daripada mengandalkan air sungai yang kotor," tutur Amsiah, saat ditemui akhir pekan lalu. Persoalan air bersih tidak hanya dirasakan Amsiah. Sudah tiga bulan terakhir ini, seluruh warga Sungsang kesulitan air bersih akibat kemarau panjang. Amsiah dan hampir seluruh warga di desa itu terpaksa membeli air Sungai Musi dari Palembang. Air Sungai Musi itu kemudian disalurkan ke rumah-rumah melalui selang. Namun selang tidak bisa menjangkau seluruh rumah, terutama di pelosok. Namun air sungai itu menimbulkan masalah. Beberapa warga Sungsang, terutama anak-anak, terkena penyakit diare setelah mengonsumsi air Sungai Musi itu. Padahal air telah dimasak dan diberi kaporit. Cucu Amsiah, Alia (1 tahun 8 bulan), misalnya, terserang diare, beberapa hari menjelang Lebaran. "Meskipun air sungai dimasak, tetap menimbulkan penyakit," kata Amsiah. Namun demi mencukupi kebutuhan air yang lebih bersih, warga Sungsang terpaksa membeli air sungai itu untuk keperluan masak, minum, mandi, hingga mencuci. Demi penghematan, sebagian warga mencampur air yang dibeli itu dengan air sungai di Sungsang untuk keperluan mandi dan mencuci. Padahal air sungai itu kerap menimbulkan gatal di kulit. "Pada bilasan mandi yang terakhir, saya baru menggunakan air tawar. Kalau tidak dicampur, bisa habis banyak biaya untuk beli air," tutur Alamsyah, Kepala Dusun 1 Desa Sungsang II. Warga Sungsang selama ini terbiasa mengandalkan air bersih dari curahan hujan, dan air sungai di kawasan itu. Puluhan tahun lalu, kebiasaan itu belum mendatangkan efek yang fatal, karena kualitas air sungai masih bagus. Namun saat ini, kualitas air semakin menurun terutama saat musim kemarau. Warga tidak berani lagi meminum air itu saat kemarau, tetapi mereka tak punya pilihan, selain mengandalkan air Sungai Musi untuk minum. Sampai sekarang , belum ada jaringan air bersih di daerah itu. Sungsang yang terletak di kawasan muara Sungai Musi atau sekitar 100 kilometer utara Palembang, merupakan kawasan permukiman nelayan. Sembilan puluh persen dari sekitar 15.000 penduduk beberapa desa di kecamatan itu, mencari sumber nafkah dengan sebagai nelayan.(bm lukita grahadyarini) Post Date : 02 November 2006 |