|
Agaknya persoalan tentang tanah akan selalu berdampingan dengan kuasa negara dan modal. Dulu semasa Orde Baru negara akan menggunakan tanah dengan alasan untuk kepentingan umum. Sudah jamak alasan kepentingan umum ini hanya sebuah dalih, yang berlawanan dengan kebutuhan rakyat. Ketika formasi dan struktur sosial ditikam oleh kapitalisme global maka tanah harus menerima hukum pasar yang meletakkan kepentingan pemodal sebagai prioritas. Disinilah kajian dalam buku yang ditulis oleh kaum aktivitas lapangan ini memiliki sejumlah kelebihan. Dengan analisis yang tajam dan didampingi oleh sejumlah studi kasus, buku ini melihat kasus tanah dalam relasi yang amat luas. Tanah, rakyat, negara, dan modal merupakan bingkai yang memayungi sejumlah tulisan yang sangat berharga untuk dibaca. Tepat untuk menjadi bahan bacaan aktivis gerakan sosial, kalangan akademisi, dan masyarakat awam. Daftar Isi: Ucapan Terima Kasih Berebut Tanah: Sebuah Pengantar (Anu & RYZ) Warisan Kolonial yang Tidak Diselesaikan: Konflik dan Pendudukan Tanah di Tapos dan Badega, Jawa Barat (Dianto Bachriadi) Menegosiasikan Hak-Hak atas Sumber Daya Alam di Indonesia: Desentralisasi di Wonosobo (Anu Lounela) Hutan Milik Siapa Upaya-Upaya Mewujudkan Forestry Land Reform di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah (Dianto Bachriadi & Anton Lucas) Orang Melayu versus Pendatang, Sengketa Tanah Di Sumatera Utara (Budi Agustono) Tanah Ulayat dan Isu-Isu Pembangunandi Sumatra Barat (Nakashima Narihisa) Persoalan Pertanahan, Inovasi Institusional, dan Model Administrasi Demokratis: Pelajaran dari Desa Koto Depati, Jambi (Erwin Fahmi) Membangkitkan Hak Ulayat - Pemetaan Partisipatif, Kedaulatan Masyarakat Adat, dan Peranan Mediatornya pada 'Era Reformasi' (Carrol Warren) Migrasi, Komoditas Ekspor, dan Sejarah Perubahan Hak Pemakaian Tanah Di Sulawesi Tengah (Lorraine V Aragon) Catatan atas Konflik Tanah di 'Negeri Bersuku-Suku' (R Yando Zakaria) Konflik Tenurial: yang Diciptakan Tapi Tak Hendak Diselesaikan (Noer Fauzi) Tanpa Tanah Budaya Nir-papan Antropolgi Antah Berantah (PM Laksono) Aksi Petani, Represi MIliter, dan Sosialisme Marga: Memperluas Wacana Permasalahan Tanah di Indonesia (George Junus Aditjondro) Post Date : 25 Maret 2010 |