|
SETELAH cukup lama tidak turun hujan, kini warga Kota Pangkalpinang mulai merasakan kesulitan mendapatkan air bersih. Namun dibeberapa daerah pemerintah telah melakukan antisipasi dengan cara membangun sumur bor serta tangki biru sebagai tempat penampungan air. Tangki biru yang dibangun dari hasil subsidi BBM ini ternyata sangat membantu warga. Seperti yang terdapat di Kelurahan Bukit Besar Kecamatan Bukit Intan. Setiap pukul 08.00 WIB, tangki tersebut diisi air yang berasal dari sumur bor hidrolik. Walau tangki belum terisi, antrian jeriken sudah memenuhi tempat tersebut. Pasalnya sudah sejak sebulan terakhir warga sulit mendapat air bersih. Karena banyak warga yang menggunakan air ini, maka setiap keluarga hanya memperoleh empat jeriken air. Curah hujan yang rendah mengakibatkan debit air sumur bor sedikit berkurang. Dalam jangka waktu satu jam, hanya dapat mengisi 40 hingga 50 jeriken. Ketua RT 09 Kelurahan Bukit Besar Holidi HS mengatakan, warga sekitar menjadi tertolong dengan keberadaan tangki tersebut. Namun pemanfaatan tangki selama musim kemarau tidak maksimal, langkah itu ditempuh untuk mengantisipasi agar mesin air tidak rusak. Sekitar pukul 10.00 WIB air sudah siap untuk dibagikan. Untuk menjaga keberlangsungan tangki air bersih, warga dikenakan biaya Rp 250 per jeriken. Setiap hari warga mengeluarkan uang seribu rupiah untuk mendapat empat jeriken air bersih. Uang yang dikumpulkan dari warga, Rp 150 digunakan untuk kebutuhan membayar listrik, perbaikan mesin, pipa rusak dan membuat gerobak untuk mengangkut air. Sedangkan Rp 100 sisanya diberikan kepada pengurus. Kalau jeriken yang besar Rp 500, dan warga hanya boleh mengisi dua jeriken, ujar Rosila istri Holidi yang bertugas membagikan air kepada warga. Sumi (41) warga yang turut mengantri air bersih ini merasa terbantu dengan adanya bor hidrolik bantuan pemerintah. Baginya mengeluarkan uang Rp 1.000 sehari tidak berat. Kalau bisa kami minta dibangun sumur yang lebih besar, harap ibu ini.(mg2) Post Date : 26 Agustus 2006 |