|
Di Indonesia, kebutuhan air bersih yang bisa langsung dikonsumsi dinilai belum memasyarakat. Sementara tercatat sekitar 22 persen atau 52 juta masyarakat kita di perkotaan dan perdesaan belum berkesempatan mengakses air bersih. Untuk memasyarakatkan berbagai tawaran teknologi sederhana berkenaan dengan pengolahan air minum, telah digelar presentasi dan diskusi bertema Sosialisasi Berbagai Opsi Baru Pengolahan Air Minum Tingkat Rumah Tangga pada Kamis (19/4), di gedung Ditjen Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan, Jakarta. Direktur Penyehatan Lingkungan Dr Wan Alkadri, SS, MSc dalam pengantarnya memaparkan sekitar 90 persen penduduk Indonesia minum air yang telah dimasak. Padahal belum tentu terjamin terhindar dari penyakit, katanya. Dalam kesempatan itu, dipresentasikan beberapa teknologi pengolahan air minum yang relatif murah dan efektif bagi masyarakat, seperti air rahmat, aquatabs, purifier of water (PUR), sodis, dan model alat filtrasi sederhana. BW Post Date : 19 April 2007 |
Program & Proyek |
Fakta & Data |
Tentang KamiKosaKataSejarah Pokja Anggota Pokja |
MediaSiaran PersGaleri Foto Galeri Video |
Sekretariat Kelompok KerjaJl. Lembang No. 35, Menteng
|