Bengawan Solo Rendam Bojonegoro

Sumber:Koran Tempo - 31 Desember 2007
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
Bojonegoro -- Banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo di Kota Bojonegoro, Jawa Timur, kian luas. Sampai kemarin kawasan yang tergenang mencapai 90 persen dari luas wilayah kota. Sebanyak 18 kelurahan di dalam kota sudah terendam air. Akibatnya, aliran listrik dipadamkan dan operator telepon seluler mematikan jaringan. Aktivitas kota pun lumpuh.

Warga yang diimbau mengungsi sejak Sabtu lalu mulai kesulitan menemukan tempat yang aman. Semula mereka menempati ruas jalan yang belum tergenang air. Tapi air bah menghampiri mereka. "Saya sampai tiga kali pindah tempat mengungsi," kata Najamudin, warga Ledok Wetan, Kecamatan Kota Bojonegoro, kemarin.

Korban banjir yang lebih beruntung bisa menyewa kamar hotel. Sebanyak 30 kamar di Hotel Sahabat penuh sesak. Warga yang tak kebagian kamar menghuni lorong dan lobi hotel. Tapi air juga masuk ke hotel pada Ahad dini hari. Penghuni kamar pun memilih tinggal di loteng dan atap hotel. "Tidak ada tempat evakuasi lagi," kata Zainal Arifin, warga Kepatihan, Bojonegoro.

Sebagian korban banjir yang kelaparan kemarin menyerbu pendapa kabupaten agar mendapatkan makanan. "Kami sudah lapar," kata Margono, warga Ledok Kulon, Kecamatan Bojonegoro. Setiap warga yang datang ke pendapa mendapat jatah lima bungkus mi instan.

Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menyiapkan 5.000 kardus mi instan. Sebanyak 2.000 kardus dibagikan menggunakan tiga helikopter. Menurut Kepala Badan SAR Nasional Bambang Harnoyudho, mi instan tidak layak karena warga kesulitan mendapatkan air bersih. Yang diberikan seharusnya roti. "Tapi, karena adanya mi, mau apa lagi," kata Bambang.

Menurut Mulyono, Koordinator Pengendalian dan Pengamanan Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro, banjir yang meluas ini karena pintu tanggul dibuka. Pembukaan pintu ini karena ketinggian air di Bengawan Solo sudah mencapai 16,22 meter. "Air lebih tinggi 16,22 meter dari kondisi normal," kata Mulyono.

Banjir yang melanda Bojonegoro ini merupakan bencana terparah dibanding daerah lain yang mengalami musibah tahun ini. "Kami sampai mengerahkan Tim SAR dari Surabaya," kata Bambang. Sebanyak 39 personel ahli dan ratusan sukarelawan bersama 15 perahu karet dikerahkan. Tambahan 13 perahu didatangkan dari Jakarta. Badan SAR juga mengerahkan tiga unit helikopter untuk distribusi makanan.

Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menyiapkan dana Rp 900 juta untuk menangani korban banjir. Konsentrasi pemerintah adalah penanganan korban daripada menghitung nilai kerugian. Bupati Bojonegoro Santoso mengaku belum mendapat laporan kondisi korban. "Belum ada data," kata bupati yang akan mengakhiri jabatannya ini.

Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto memperkuat dan meninggikan tanggul Bengawan Solo. Bengawan Solo, kata Presiden, memang rawan pada musim hujan seperti sekarang. Banjir yang melanda sejumlah kabupaten di Jawa Tengah dan Jawa Timur merupakan dampak luapan sungai ini.

"Ini memerlukan kerja sama," kata Presiden saat meninjau lokasi banjir di Dusun Jatiteken, Desa Laban, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, Jawa Tengah, kemarin. Pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten diminta memikirkan penanganan tanggul sungai ini. Rabu pekan lalu dusun itu terendam banjir dan ratusan rumah tenggelam. ROHMAN TAUFIK | DINI MAWUNTYAS | IMRON RO



Post Date : 31 Desember 2007