Bengawan Solo Meluap, Ratusan Rumah Terendam

Sumber:Suara Merdeka - 19 Februari 2009
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

SOLO- Ratusan rumah di Kecamatan Pasarkliwon, Jebres, dan Serengan terendam air lantaran Bengawan Solo meluap, Rabu (18/2) dini hari. Di bibir sungai, ketinggian air mencapai 4-5 meter. Permukiman di bantaran sungai tenggelam, seperti di Kelurahan Sewu, Pucangsawit, Jagalan, dan Joyontakan.

Sebagian warga mendirikan tenda darurat di tanggul. Ada pula yang mengungsi di tempat lain. Mereka khawatir air akan terus meninggi bila terjadi hujan deras di kota.

’’Tidak hujan saja banjirnya seperti ini, apalagi kalau nanti hujan deras,’’ kata Ny Sudiro ketika ditemui di tenda darurat di tanggul sungai Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres.

Kepala Kantor Kesbanglinmas Suharso mengatakan, banjir yang terjadi di tiga kecamatan akibat meluapnya air di Bengawan Solo. Air tersebut kiriman dari beberapa anak sungai yang curah hujannya deras, seperti Sungai Dengkeng di Klaten, Sungai Walikan dan Sungai Samin di lereng Gunung Lawu.

Menurut dia, air sungai meluap sekitar pukul 02.00, sementara pintu air ditutup mulai pukul 04.00 dengan posisi ketinggian 4,4 meter. Kemarin sore, posisi ketinggian air mencapai 5 meter di luar pintu air Demangan dan 3,5 meter di dalam. Untuk mengurangi banjir, satu-satunya cara yang dilakukan adalah dengan memanfaatkan pompa air. ’’Kami baru sebatas membagikan tenda darurat di beberapa lokasi pengungsian. Untuk bantuan lainnya kami masih menunggu instruksi wali kota,’’ kata Suharso.

Siaga Merah

Dalam kondisi demikian, Bengawan Solo yang elevensinya sudah mencapai angka 85,27 meter di atas permukaan laut dan melebihi batas normal angka 84,3 meter telah dinyatakan siaga tiga atau siaga merah.

Menurut Kepala Devisi Air dan Sumber Air (ASA) Perum Jasa Tirta Suwartono, siaga tiga juga diberlakukan di Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri yang elevansinya sudah mencapai 135,69 meter di atas permukaan laut. Adapun batas normal elevansi air waduk adalah 160,00 meter.

’’Mestinya, dalam ketinggian 135,69 meter pintu air waduk harus dibuka. Namun karena kondisi Bengawan Solo dalam siaga merah terpaksa tetap ditutup. Pintu waduk baru akan dibuka setelah kondisi Bengawan Solo normal,’’ jelasnya.

Suwartono membenarkan bahwa meluapnya air Bengawan Solo di Kota Solo dan sekitarnya akibat kiriman dari anak sungai tersebut, yakni Sungai Dengkeng di Klaten, Sungai Walikan dan Sungai Samin di Sukoharjo dan Karanganyar. Pihaknya tidak bisa memastikan kapan banjir itu bisa surut, sebab hujan masih terjadi di daerah-daerah tersebut.

’’Beberapa titik lokasi banjir di Kelurahan Sewu, Pucangsawit, Jagalan, dan Joyontakan perlu diwaspadai,’’ tandasnya. (G8-50)



Post Date : 19 Februari 2009