|
Lamongan, Kompas - Pembangunan jaringan air bersih di kawasan pantai utara Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, menyasar tiga pilihan sebagai sumber air baku, yakni sungai Bengawan Solo, sudetan Sedayulawas, dan Rawa Jabung. Tiga opsi itu tertuang dalam studi kelayakan pra-kerja sama pemerintah-swasta oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional melalui mitra kerjanya, PT Mitrapacific Consulindo International (MCI). Pejabat fungsional pada Deputi Sarana Prasarana Kerja Sama Pemerintah-Swasta (KPS) Bappenas, Daulte Simatupang, menjelaskan, pemerintah pusat mendorong skema pembangunan dengan sistem KPS untuk mempercepat pembangunan 20 infrastruktur. Salah satu proyek yang dianggap bernilai ekonomi dan strategis, rencana pembangunan jaringan air bersih di Lamongan. ”Kami berharap hasil studi kelayakan ini bisa ditindaklanjuti dengan menggunakan skema KPS,” ujar Daulte saat Workshop Studi Kelayakan pra-KPS rencana instalasi pengolahan air bersih dan jaringan transmisinya di Lamongan, Selasa (7/2). Investasi Daulte menyebutkan, opsi pembangunan jaringan air bersih di Lamongan direncanakan menelan investasi Rp 149,4 miliar dengan mengambil sumber air baku sejauh 15 kilometer di floodway (sudetan) Sedayulawas dan Rawa Jabung. Kapasitas air baku terpakai diperkirakan mencapai 214 liter per detik. Opsi ini mampu melayani Kecamatan Paciran, Brondong, Laren, dan Solokuro. Opsi kedua dengan perkiraan investasi Rp 230,9 miliar mengambil sumber air baku dari Sungai Bengawan Solo. Kapasitas air baku diperkirakan mencapai 326 liter per detik untuk melayani tujuh kecamatan. Opsi ketiga dengan investasi Rp 385,7 miliar mengambil air baku dari Bengawan Solo. Kapasitas air baku diperkirakan mencapai 326 liter per detik, melayani 15 kecamatan. ?”Bedanya, opsi ketiga dilengkapi area green zoon untuk resapan air,?” ujar Daulte. Asisten Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Lamongan, Djoko Purwanto, menyatakan, rencana pembangunan instalasi air bersih dan jaringan distribusi untuk wilayah pantura itu sangat vital. Saat ini pantura telah menjadi kawasan industri yang membutuhkan pasokan air bersih. Dari hasil kajian PT MCI, 52 persen rumah tangga dan 69 persen industri yang ada di wilayah utara berniat memasang jaringan air bersih. (ACI) Post Date : 08 Februari 2012 |