WILAYAH utara Jawa Timur masih diancam banjir. Kemarin, 424 rumah dan sejumlah fasilitas umum di tujuh desa, di Kecamatan Kalitengah, Kabupaten Lamongan, tergenang banjir. Bengawan Jero meluap setelah diguyur hujan, dalam tiga hari terakhir.
Banjir juga merendam jalan poros desa sepanjang 3,3 kilometer dan sawah tambak seluas 1.246 hektare.
"Akibat hujan, Kali Tengah meluap dan airnya tumpah ke Bengawan Jero. Sungai ini tidak mampu menampung sehingga luapannya membanjiri tujuh desa," kata Camat Kalitengah, Saidi.
Luapan Bengawan Jero juga berpotensi merendam areal sawah dan tambak seluas 10 ribu hektare di lima kecamatan lain.
Hujan yang terus mengguyur juga menyebabkan kerusakan jalur pantura Kudus-Pati, Jawa Tengah, sepanjang 20 kilometer, kian parah. Perbaikan yang tengah dilakukan terganggu cuaca buruk, sehingga berjalan lamban. Kemacetan di jalur ini terus terjadi karena kendaraan berjalan lambat, menghindari lubang-lubang besar menganga dengan kedalaman 20-25 cm.
"Kondisi ruas jalan terus memburuk, meskipun di Kecamatan Jekulo, Kudus, perbaikan terus dikebut siang malam, namun kerusakan di sisi timur masih belum tersentuh," kata Sunarto, 45, pengemudi bus Semarang-Surabaya.
Kepala Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah Pati FA Mudjiono mengakui perbaikan terus dikebut, tapi terkendala cuaca buruk.
"Kalau hujan lebat dan cuaca tak baik, demi menjaga kualitas, pekerjaan akan dihentikan."
Hujan deras yang melanda Ereke, ibu kota Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara, juga membuat jalan menuju Bau-Bau, rusak parah. Para pengemudi angkutan kota enggan melalui jalur ini. Warga harus menggunakan transportasi laut dengan naik speed boat.
"Warga harus mengeluarkan biaya lebih untuk menempuh perjalanan. Seharusnya pemerintah cepat bertindak dan memperbaiki jalan yang rusak ini," kata Erna, warga.
Kabar gembira bertiup dari Cilacap, Jawa Tengah. Anggaran perbaikan jalan nasional dan provinsi di Cilacap, Banyumas, dan Purbalingga ditambah. Jika sebelumnya alokasi dana perbaikan sekitar Rp55 miliar, kini anggarannya mencapai Rp100 miliar.
"Anggaran bersumber dari APBN dan APBD Jateng," kata Kepala Balai Pelaksana Teknis Dinas Bina Marga Jateng Wilayah Cilacap Suwito. (YK/AS/ HM/LD/JS/N-2)
Post Date : 09 Februari 2011
|