Bendungan Dandim Mengairi 65 ha Sawah

Sumber:Pikiran Rakyat - 18 Oktober 2006
Kategori:Drainase
SATU lagi karya monumental yang lahir dari kreativitas dan ide orisinal Dandim 0607 Sukabumi Letkol. Kav. H. Ana Supriatna, S.I.P., yaitu berupa bendungan dan irigasi sepanjang 3,5 km yang bisa mengairi lahan pesawahan seluas 65 hektare lebih.

Kerja bareng antara aparat TNI dengan para ulama dan masyarakat di Kampung Pamatutan, Desa Sundawenang Kec. Parungkuda Kab. Sukabumi itu, merupakan karya bakti spontanitas dengan dana swadaya murni. Hasil kerja keras tersebut, juga akan menjadi kenangan bagi warga setempat dan para petani karena dengan hadirnya bendungan serta irigasi, kekurangan air yang melanda masyarakat akibat kemarau panjang, tidak akan pernah terulang lagi.

"Semuanya berawal dari keprihatinan melihat masyarakat setempat kekurangan air. Kemarau panjang tahun ini, benar-benar membuat putus asa masyarakat, terutama kalangan petani. Masalahnya, lahan pesawahan menjadi kering dan tidak ada yang bisa dikerjakan oleh ratusan petani di sana. Tapi kami melihat ada aliran sungai kecil yang bisa dikendalikan oleh bendungan. Dari situlah muncul ide membuat bendungan untuk menampung air sungai dan dialirkan kembali melalui saluran irigasi lahan pesawahan masyarakat," ujar Letkol Ana Supriatna.

45 hari kerja

Melihat peluang tersebut, Dandim Sukabumi mengajak Danramil Parungkuda, serta Ketua MUI Parungkuda, K.H. Ugan Suganda. Setelah ada kesiapan dan jaminan keikutsertaan masyarakat untuk bekerja gotong royong dengan anggota TNI, kerja membuat bendungan penampungan air dimulai. Lima belas hari kemudian, bendungan selesai. Air kecil yang mengalir dari sungai setempat ditampung hingga akhirnya menyerupai danau. Untuk mengalirkannya, sejumlah anggota TNI dikerahkan, dibantu masyarakat setempat membuat saluran irigasi sepanjang 3,5 km dengan lebar antara 1,5 meter sampai 2 meter. Selama satu bulan penuh saluran irigasi sudah bisa difungsikan dan lahan seluas 65 hektare yang ada di bagian hilir bendungan tersebut, kembali bisa ditanami. "Saya benar-benar merasa lega dan terharu melihat kegembiraan para petani," kata Ana Supriatna.

Selama 45 hari mengerjakan bendungan dan saluran irigasi, tidak kurang dari 100 anggota TNI dikerahkan, ditambah bantuan tenaga ratusan warga setempat. Karena semua ini menyangkut kepetingan rakyat banyak, warga yang melaksanakan kerja bakti sepertinya tidak pernah kenal lelah. " Kini, bendungan tersebut sudah di beton dan sebagian besar saluran irigasi di tembok agar tidak bocor," jelas Ana Supriatna.

Karya bakti yang lahir dari tangan seorang Dandim bernama Ana Supriatna ini, memang bukan untuk yang pertama. Kepekaan sosial dan tidak terjebak pada rutinitas kerja, adalah modal awal yang dimiliki jajaran Kodim Sukabumi selama ini. (Dani S. Wiria/"PR")



Post Date : 18 Oktober 2006