Bencana Banjir Melanda Lima Desa di Indramayu

Sumber:Pikiran Rakyat - 24 Januari 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
INDRAMAYU, (PR).- Bencana banjir melanda lima desa di Kec. Terisi dan Gabuswetan Kab. Indramayu, Rabu (23/1). Akibatnya, ratusan rumah dan ratusan hektare sawah terendam dengan ketinggian air antara 0,5 - 1 meter.

Bencana banjir kali ini disebabkan oleh meluapnya dua sungai di Kab. Indramayu, yakni Cilalanang dan Cipanas, sekitar pukul 17.00 WIB. Selain itu, banjir juga disebabkan banyaknya tanggul yang jebol akibat tak kuat menahan arus air. Sampai berita ini dibuat pukul 20.00 WIB, ratusan warga yang tinggal di dekat kedua sungai itu mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Menurut keterangan yang dihimpun "PR", tanggul jebol dan meluapnya Sungai Cipanas di Kec. Terisi, menyebabkan ratusan rumah dan ratusan hektare sawah di tiga desa, yakni Desa Jatimulya, Karangasem, dan Rajasinga terendam.

Kuwu Jatimulya, Rastim, mengatakan, sekitar pukul 12.00 WIB, tanda-tanda meluapnya Sungai Cipanas sudah terlihat. Seperti, arus sungai yang tiba-tiba berubah menjadi sangat deras karena adanya kiriman air dari daerah hulu.

Puncaknya terjadi pada petang hari. Air mulai melampaui tanggul yang sebelumnya telah rusak dan mengalir ke areal persawahan. Bahkan tidak lama kemudian, aliran air mulai masuk ke permukiman warga.

Camat Terisi Drs. Welly Kuswaluyo mengatakan, melihat permukaan air sungai yang terus naik, Satlak PBP (Satuan Pelaksana Penanganan Bencana dan Pengungsi) segera menetapkan status siaga I.

Sejumlah petugas dari kecamatan, polsek, koramil, serta elemen lain, sejak petang kemarin disiagakan. Untuk peringatan awal, Welly menempatkan sejumlah petugasnya di sepanjang Sungai Cipanas agar setiap saat bisa mengetahui perkembangan arus sungai.

Sementara itu, ratusan rumah dan ratusan hektare sawah di Kec. Gabuswetan, sejak Rabu (23/1) petang juga terendam banjir. Menurut Kapolsek Gabuswetan yang juga Wakil Ketua Satlak PBP Kec. Gabuswetan, AKP Didi F.S., hasil pengamatan hingga pukul 18.30 WIB kemarin, tercatat ada dua desa yang terendam air akibat jebolnya tanggul Sungai Cilalanang.

Desa Babakanjaya dan Desa Drunten Wetan, menjadi daerah terparah. Ketinggian air di kedua desa tersebut mencapai rata-rata 1 meter. Menurut Didi, akibat tingginya air di permukiman sungai, ratusan warga dari dua desa tersebut terpaksa mengungsi.

Banjir di Kec. Gabuswetan tidak sampai menelan korban jiwa. Kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. (A-96)



Post Date : 24 Januari 2008