Bencana Banjir Melanda Kalteng dan Sultra

Sumber:Republika - 22 Juli 2010
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

SAMPIT - Curah hujan yang tinggi membuat sejumlah desa di Provinsi Kalimantan Tengah dan Sulawesi Tenggara tergenang banjir. Banjir yang merendam ribuan rumah itu memaksa warga mengungsi.

Kantor berita Antara, sedikitnya 702 rumah warga dan ratusan hektare lahan pertanian di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, terendam. Banjir yang menggenang sejak Rabu (21/7) dinihari itu, kedalamannya bervariasi. Namun, sebagian dilaporkan ketinggian air mencapai 1,5 meter.

Kepala Desa Pundu Subli mengatakan, akibat banjir sebanyak 127 keluarga di desa itu diingusikan ke tempat aman. Banjir yang disebabkan meluapnya Sungai Pembuang itu hingga sekarang belum ada tanda-tanda akan surut.

Selain merendam ratusan rumah penduduk, banjir juga menenggelamkan ratusan hektare lahan pertanian seperti tanaman padi, kebun karet, dan rotan.

Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Putu Sudarsana mengatakan, banjir melanda Kecamatan Parenggean, kemudian Desa Pantai Harapan dan Desa Pundu Kecamatan Cempaga Hulu.  Di Kecamatan Parenggean sedikitnya 625 rumah terendam, Desa Pantai Harapan 150 rumah, dan Desa Pundu 127 rumah.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur, lanjut dia, akan segera mengirimkan bantuan bahan makanan kepada korban banjir. Bantuan nantinya tidak hanya berupa bahan makanan, tapi sejumlah kebutuhan lainnya seperti obat-obatan juga secepatnya didistribusikan.

Sementara Kepala Seksi Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satlak PB) Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbang Polinmas) Kotawaringin Timur Johan Wahyudi mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan adanya banjir yang melanda Desa Pundu.

"Laporan banjir yang kami terima hanya daerah Kecamatan Parenggean dan Desa Pantai Harapan," terangnya.

Kepala Bidang penyaluran bantuan Dinsos Kotawaringin Timur Sudiarto mengatakan, pihaknya sedang mempersiapkan bantuan bahan makanan untuk Desa Pantai Harapan, sedangkan untuk Desa Pundu masih belum.

Bantuan bahan makanan untuk korban banjir tersebut berupa beras sebanyak 1,5 ton, mi instan 1200 bungkus, gula 80 kilogram, sarden 192 kaleng, kornet 792 kaleng, terpal 22 lembar, air mineral 25 dos, kecap asin dan manis 384 botol.

Banjir di Konawe

Banjir juga terjadi di sejumlah desa di Kecamatan Pondidaha, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra). Banjir terjadi akibat hujan yang mengguyur sejak Rabu (21/7) dini hari.

Kepala Desa Ambulanu Tito mengatakan, air setinggi 40 cm itu masih menggenangi sedikitnya empat desa, yakni Sulemandara, Ambulanu, Mbelatu, Laloika, dan Wonua Monapa. "Beberapa hari lalu air sudah surut namun mulai Rabu dini hari, air kembali naik ke badan jalan menyusul curah hujan tinggi yang mengguyur perkampungan dan lahan persawahan warga," kata dia.

Banyak warga Desa Sulemandara, Ambulanu, Mbelatu, Laloika, dan Wonua Monapa mulai diserang penyakit gatal-gatal dan kehidupannya sulit akibat habisnya stok pangan, minuman, dan pakaian. "Untuk itu, warga sangat membutuhkan bantuan pangan dan obat-obatan," katanya.

Dalam perkembangan lain, sekitar 20 kepala keluarga dari 50 kepala keluarga di Desa Laloika yang mengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing walaupun air masih merendam lantai rumah mereka.

Akibat hujan deras yang beberapa kali mengguyur wilayah itu di pekan kedua Juli lalu, banjir merendam 50 rumah warga Desa Laloika dan Desa Wonua Monapa, Kecamatan Pondidaha, Kabupaten Konawe, sekitar 80 kilometer barat Kota Kendari. sadewo



Post Date : 22 Juli 2010